Berita Kabupaten Flores Timur
Manager Persesba Sumba Barat Kayetanus Misi Kritik PSSI NTT
Manager Persesba Sumba Barat Kayetanus Misi mengungkapkan kekecewaannya terhadap PSSI NTT yang menetapkan hadiah juara 1 Turnamen Suratin Cup
Penulis: Felix Janggu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Manager Persesba Sumba Barat Kayetanus Misi mengungkapkan kekecewaannya terhadap PSSI NTT yang menetapkan hadiah juara 1 Turnamen Suratin Cup 2018 terlalu rendah.
Kepada POS-KUPANG.COM usai pertandingan setelah mendengar pembacaan total hadiah untuk juara 1, juara II sampai juara IV, Kayetanus langsung memprotes.
"Apa ada wartawan di sini, saya mau omong," demikian Kayetanus setelah sempat protes sementara panitia membacakan hadiah.
Menurut Kayetanus, turnamen kelas Provinsi seharusnya penghargaan melalui uang pembinaan minimal Rp30 juta untuk juara 1.
"Tahun 2016 kita juara di Kupang dan dapat uang pembinaan hanya Rp.10 juta. Tahun 2017 turnamen Suratin Cup di Waikabubak, kita naikan juara 1 jadi Rp 20 Juta, saya harap makin naik, tapi sampai di sini malah turun," kata Kayetanus.
Kayetanus mengatakan bukan siapa yang juara, tapi bagaimana pemerintah memotivasi pemain dengan meningkatkan nominal hadiah bagi pemenang.
"Itu piala juga kami dari Sumba Barat yang beli ganti. Kami Persesba kasih naik, supaya tiap tahun makin naik. Tapi sampai di sini malah turun," kata Kayetanus.
Sekretaris PSSI NTT Lambert Ara Tukan merespon keluhan manager Persesba Sumba Barat mengatajan bagi PSSI bukan soal nilai uang yang penting.
Kata Lambert Tukan, PSSI lebih melihat prestasi olahraga dan diukur melalui perjuangan tim mewakili NTT pada level lebih tinggi.
Lambert menjelaskan meski gawenya PSSI NTT, semua pembiayaan turnamen dibebabkan ke APBD kabupaten tuan rumah.
Setiap kabupaten mempunyai kemampuan penganggaran yang berbeda dan untuk Flores Timur total anggaran hadiahnya sebesar Rp 42 Juta.
Harap Lambert Tukan agar jangan memotivasi anak-anak bukan dengan mencari duit, tapi mencari prestasi. (*)
