Berita Kabupaten Ende
25 Mantan TKI Prosedural Dapat Pelatihan Dari BP3TKI dan PPMT
Pelatihan ini akan berlangsung selama enam hari dimana para mantan TKI akan diberikan keterampilan
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Dion Kota
POS-KUPANG.COM|SOE -– Sebanyak 25 mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari desa pusu dan Tubuhue mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh BP3TKI dan Pusat Pelatihan Misi Terpadu ( PPMT) bekerjasama dengan Dinas Nakertrans Kabupaten TTS, Senin ( 20/8/2018) di tempat pelatihan PPMT.
Pelatihan ini akan berlangsung selama enam hari dimana para mantan TKI akan diberikan keterampilan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, tekno pangan dan juga managemen keuangan.
Direktur PPMT, Jhon Thio mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk membekali para mantan TKI dengan kemampuan untuk membuka usaha sendiri. Untuk itu, selain diberikan keterampilan di bidang pertanian dan peternakan, para mantan TKI juga diberikan keterampilan tentang managemen keuangan agar kedepan dalam mengelolah usahanya para mantan TKI juga mampu mengatur manegemen keuangan.
" Kita berikan keterampilan khusus di bidang organik. Jadi pertanian dan peternakan khusus organik. Kita buat brand produk kita organik. Sehingga para mantan TKI bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar lingkungannya untuk membuka usaha," ungkap Jhon.
Usaha pelatihan lanjut Jhon, PPMT akan tetap melakukan pendampingan kepada mantan TKI untuk membuka usahanya. Hal ini untuk memastikan usaha mereka bisa berjalan dengan baik. Selain itu, PPMT juga membantu dalam mencari pasar guna memasarkan produk yang dihasilkan para mantan TKI ini.
" Kita akan melakukan pendampingan pasca pelatihan ini untuk memastikan usaha mereka jalan. Setelah mampu berproduksi, kita akan membantu mereka menyediakan pasar," jelasnya.
Kepala BP3 TKI, Siwa, SE mengatakan, pelatihan pemberdayaan bagi pekerja migrasi Indonesia (PMI) purna dilakukan guna mencegah para purna PMI untuk kembali ke luar negeri untuk bekerja. Para purna TKI diberikan keterampil di bidang pertanian dan peternak serta managemen pengelolaan keuangan sehingga mampu berwirausaha sendiri.
Pasalnya menurut Siwa, dengan berwirausaha sendiri, para purna PMI akan jauh lebih sejahtera ketimbang harus kembali bekerja di luar negeri.
" Daerah kita punya potensi yang luar biasa di bidang pertanian dan peternakan. Kenapa tidak kita manfaatkan. Ketika berikan mereka keterampilan, pengetahuan tentang bagaimana managemen keuangan serta kita dampingi pasca pelatihan sehingga usaha mereka bisa jalan. Kalau sudah ada yang berproduksi, nantinya akan kita bantu untuk pemasarannya. Saya yakin, para purna PMI akan jauh lebih sejahtera ketimbang harus ke luar negeri," sebut Siwa.
Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten TTS, Yohanes Lakapu dalam sambutannya ketika membuka dengan resmi kegiatan pelatihan pemberdayaan PMI purna mengharapkan, para peserta bisa mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik. Ilmu yang didapatkan selama pelatihan harus dimanfaatkan untuk berwirausaha baik di bidang pertanian maupun peternakan.
" Harus ikut kegiatan ini dengan baik agar kedepan bapa mama (purna PMI,red) bisa membuka usaha sendiri biar hidup lebih baik. Tanah kita subur dan masih luas kenapa harus ke negeri orang. Manfaatkan potensi yang ada pasti hidup kita lebih baik," pesan Yohanes. (*)