Berita Pahlawan dari Perbatasan
Di Balik Aksi Heroik Johny Kala Ternyata Kehidupannya Memprihatinkan, Orang ini Ungkap Faktanya
Di Balik Aksi Heroik Johny Kala Ternyata Kehidupannya Memprihatinkan, Orang ini Ungkap Faktanya
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS-KUPANG.COM - Di Balik Aksi Heroik Johny Kala Ternyata Kehidupannya Memprihatinkan, Orang ini Ungkap Faktanya.
Nama Yohanes Ande Kala alias Johny Kala sontak tenar pasca aksi heroiknya memanjat tiang bendera saat upacara bendera memperingati HUT RI ke 73 di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi NTT.
Aksi heroik Johny Kala ini menuai pujian dari berbagai kalangan mulai dari Pemerintah Daerah hingga pemerintah pusat atau para petinggi di Jakarta memuji dan memberikan apresiasi terhadap aksi spontannya.
Jhony mendapat apresiasi dengan diberikan beasiswa dari PLN dan Panglima TNI hingga jenjang S1, juga pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olah Raga juga mengundang Joni beserta kedua orangtuanya ke Jakarta untuk makan siang dan juga dijadwalkan akan bertemu presiden Joko Widodo di istana Negara.
Baca: Asian Games 2018 Telah Resmi Dibuka
Baca: Daebak! MV Fire Milik BTS Sukses Raih 400 Juta Viewers!
Baca: Warga Padati Lokasi Pencarian Berto Bire yang Tenggelam di Cekdam II Manutapen

Berbagai pihak menyebut aksi heroik Jhony sebagai bukti nasionalisme anak perbatasan terhadap NKRI.
Namun di balik aksi heroiknya, ada kisah pilu terkait kehidupannya sehari-hari di perbatasan RI-Timor Leste.
Kisah pilu ini diungkap oleh seorang saudaranya yang juga Ketua Lembaga Peduli Masyarakat Timor Barat Indonesia (LPMTI), Mariano Parada.
Kepada POS-KUPANG.COM di Atambua, Sabtu (18/8/2018) malam, Mariano Parada mengungkapkan, Johny Kala lahir dari sebuah keluarga yang serba kekurangan secara ekonomi.
Johny adalah anak dari seorang pejuang Timor-Timur (sekarang Timor Leste, red).
"Ya...nasionalisme Jhony sebagai anak perbatasan apalagi anak pejuang integrasi (Timor-Timur) tentu tidak diragukan. Darah integrasi dan darah juang yang mengalir dari sang Ayahnya itu dibuktikan Jhony," kata Mariano.
Menurutnya, keberadaan Johny sebagai anak pejuang integrasi timor-timur tentu rakyat senusantara juga mengetahui keterbatasan hidup terutama kehidupan ekonomi selama ini yang sangat memprihatinkan.
Keterbatasan ekonomi dan keterbatasan dalam segala apsek kehidupan anak pejuang Timor- Timur yang boleh dibilang selama hampir 20 tahun sengaja dipandang sebelah mata bahkan sengaja didiamkan baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Baca: Berto Bire Tenggelam Saat Mandi Bersama Kawannya di Cekdam Manutapen
Baca: Ramalan Zodiak Hari ini - Capricorn Harus Lakukan ini Jika Ingin Rengkuh Lagi Cintanya
Baca: Ramalan Zodiak Besok Minggu 19 Agustus 2018, Cancer Nikmati Kebersamaanmu!

Bahwa meski kehidupan ekonomi pejuang dan anak pejuang integrasi timor-timur sungguh sangat memprihatinkan namun semangat nasionalisme dan patriotisme tidak pernah surut terhadap NKRI.
"Aksi Jhony yang secara spontan dan nekad memanjat tiang bendera untuk meraih ujung tali yang putus agar dapat kembali mengibarkan bendera Merah Putih bukanlah sebuah kebetulan, ada misteri di balik itu semua," ujar Mariano.
Didihan darah pejuang Jhony mendorongnya untuk bertekad nekad tanpa memikirkan resiko yang harus dibayar dengan nyawanya sekalipun. Bagi Jhony, apapun yang terjadi, Merah Putih harus dikibarkan.