Berita Kabupaten Sikka
Kangen Sama Bapaknya, Susul Ke laut, Anak di Maumere Ini Malah Tewas Tertimbun Pasir
Kangen sama bapaknya yang melaut, anak disabel ini diduga menyusul kesana, tapi kemudian dia tewas mengenaskan tertimbun pasir.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kangen sama bapaknya yang melaut, anak difabel ini diduga menyusul ke sana, tapi kemudian dia tewas mengenaskan tertimbun pasir.
Peristiwa terjadi pada Selasa (14/8/2018) sekitar pukul 17.00 Wita.
Saat itu dia sedang bermain di rumah bersama ibunya. Dan dia kemudian ingin berjumpa dengan ayahnya dan menanyakan kepada ibunya di mana ayahnya, BL (35).
Dan sang ibu memberitahukannya bahwa BL sedang ke laut. Dugaan kuat, SA menyusuli sang ayah, dan akhirnya SA mengalami musibah.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 15 Agustus 2018, Pisces Sibuk, Aries Bersemangat
Baca: Tiga Zodiak Ini Paling Jahat, Kejam Dan Menakutkan, Kamu Termasuk?
“Dalam bahasa isyarat kepada ibunya, korban tanya ayahnya ada di mana. Sang ibu menjawab bapak ke laut cari ikan. Diam-diam anak ini menyusul bapaknya,” kata Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S.IK, Rabu (15/8/2018) di Maumere.
Beberapa waktu kemudian, sekembalinya dari laut, kata Rickson, ayahnya menanyakan keberadaan SA kepada istri. Dan istrinya menjawab mungkin sedang bermain.
Ketika hari mulai gelap, sang ayah menyusul ke mencari SA hingga ke laut yang jaraknya hanya sekitar 150 meter dari rumah mereka.
Saat itu ayahnya menemukan celana dan kaki korban tertimbun pasir.
“Dia menolong korban menggaruk timbukan pasir dan menarik korban dari dalam lubang,” kata Rickson.
Baca: Parade Foto Member KPOP BTS Bikin Army Makin Cinta, Jangan Lihat Jika Tak Kuat
Baca: Suga BTS Grogi dan Tersipu Malu Saat Dirangkul Taylor Swift, Lihat Ekspresinya
Korban sempat dibawa pulang ke rumah lalu menuju RS Sta. Elisabeth Lela.
Dokter jaga dan perawat melakukan pemeriksaan dan berupaya menyelamatkan korban namun ternyata SA sudah meninggal dunia.
Dugaan sementara, korban bermain menggali lubang di pasir, karena cukup dalam terjadi runtuhan menutupi kepala dan badan korban. (*)
