Berita Ekonomi Bisnis

Sebelum Akhir Tahun, TPID NTT Antisipasi Inflasi NTT

TPID Provinsi NTT dan TPID Kabupaten/Kota membahas langkah antisipasi inflasi akhir tahun

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM/Adiana Ahmad
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM | KUPANG--Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota membahas langkah antisipasi inflasi akhir tahun 2018.

Tim TPID Provinsi NTT bersama TPID kabupaten/kota membahas langkah antisipasi inflasi akhir tahun di Ruang Rapat Asisten II Setda Provinsi NTT, Rabu (8/8/2018).

Rapat dipimpin Asisten II Setda Provinsi NTT, Alexander Sena, M.Si didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga dan Bupati Manggarai Timur, Yoseph Tote, Manggarai, Rote Ndao, Plt Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus Nithanael Rihi, M.Si sebagai narasumber.

Baca: Demokrat Sebut Prabowo Jenderal Kardus, Lebih Menghargai Uang Ketimbang Perjuangan

Baca: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Ungkapkan Kekecewaannya Tak Bisa Pertemukan Amien Rais dan Jokowi

Alexander optimis terhadap pengendalian inflasi di NTT karena semakin baik dari waktu ke waktu. Ia mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama mengawal program pengendalian inflasi .

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga dalam paparannya mengatakan, tantangan tahun 2018 yang perlu diperhatikan TPID NTT dan kabupaten/kota di NTT yakni potensi inflasi di akhir tahun yang dipengaruhi momen hari besar keagamaan, libur sekolah dan tahun baru.

Rapat TPID Mengevaluasi tujuh langkah aksi pengendalian inflasi di NTT tahun 2018.
Rapat TPID Mengevaluasi tujuh langkah aksi pengendalian inflasi di NTT tahun 2018. (POS KUPANG/Adiana Ahmad)

Ia menjelaskan, potensi inflasi 2018 pada kelompok komoditas bahan makanan (BM) dengan nilai konsumsi tinggi yakni komoditas beras, ikan kembung, minyak goreng, daging ayam ras dan telur ayam ras .

"Artinya konsumsi masyarakat terhadap komoditas ini cukup tinggi jika dibandingkan bahan makanan lainnya," katanya.

Baca: Kalah Main Judi, Ibu Ini Tonjok Anak SD yang Mengasuh Bayinya hingga Nyaris Pingsan

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Kamis 9 Agustus 2018, Aquarius Terhibur, Taurus Ceroboh, Zodiak Lain?

Ia mengatakan, secara historis, penyumbang utama inflasi BM di NTT adalah daging ayam ras, beras dan ikan kembung.

Naek Tigor mengatakan, empat langkah aksi strategis yang dilakukan pada akhir tahun yakni pertama, pembentukan satgas inflasi pangan akhir tahun.

Baca: Ramalan Zodiak Besok 9 Agustus 2018, Scorpio Move On Dong!

Kedua, penjajakan penambahan kerja sama antar wilayah.

Ketiga, menggalakkan kegiatan operasi pasar dan pasar murah dengan alokasi anggaran dari APBD-P.

Keempat, melakukan pengaturan jadwal tanam untuk komoditas hortikultura.

Baca: VIDEO : Aksi GMNI di Gerbang Kampus Undana Kupang Nyaris Ricuh

Naek Tigor kemudian merinci komoditas dan permasalahannya.

Untuk daging dan telur ayam ras maka permasalahan yang dihadapi yakni masih terbatasnya jumlah perusahaan pemasok daging, telur ayam ras, terbatasnya produsen pembibitan (DOC).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved