Warga Suka Bakar Hutan, Ini Permintaan Wakil Bupati Lembata

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowim

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Wakil Bupati (Wabup) Lembata, Thomas Ola Langoday meminta masyarakat setempat agar jangan bakar hutan. Apalagi saat angin kencang seperti sekarang. Bakar hutan itu akan merusak lingkungan yang nantinya merugikan daerah ini.

Imbauan Wabup Thomas itu disampaikan berulang kali baik kepada masyarakat maupun kepada para pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata.

Baca: Abrasi Pantai Ancam Meting Doeng Larantuka Flotim

Pesan wabup itu terakhir kali saat mendampingi Bupati Eliaser Yentji Sunur memimpin rapat koordinasi di Ruang Rapat Lantai II Kantor Bupati Lembata, baru-baru ini.

Kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (27/6/2018) sore juga Wabup Thomas meminta masyarakat agar bersama pemerintah mencegah kebakaran hutan di daerah itu. Mencegah kebakaran itu jauh lebih baik ketimbang membiarkan si jago merah itu melahap habis hutan di kabupaten tersebut.

Dikatakannya, saat peralihan cuaca dengan angin kencang seperti sekarang, kondisi hutan di daerah ini sangat mudah terbakar. Dan, kebakaran itu dipicu oleh hal yang sangat sederhana.

Selain karena keteledoran masyarakat saat membuka kebun dengan cara membakar hutan, lanjut Wabup Thomas, juga karena sikap warga yang mungkin dengan sengaja atau tidak dengan sengaja membuang puntung rokok di pinggir jalan sebelum puntung rokok tersebut dimatikan terlebih dahulu.

Menurut dia, kebakaran hutan di Lembata sepertinya telah menjadi musim. Karena setelah musim hujan, Lembata akan memasuki musim kering dan pada saat itulah kebakaran hutan terlihat di mana-mana.

Untuk itu dia meminta masyarakat agar jaga sikap baik-baik. Jangan suka membakar hutan karena hal tersebut akan berisiko buruk bagi masyarakat dan daerah ini.

"Hanya kita yang bisa menjaga daerah ini agar menjadi lebih baik pada hari-hari yang akan datang," ujar Wabup Thomas. (*)