Abrasi Pantai Ancam Meting Doeng Larantuka Flotim

Pantai Meting Doeng Kota Larantuka makin kritis. Gelombang laut pelan-pelan mengikis daratan mendekat ke badan jalan utama dari Bandara Wunopito

Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/FELIKS JANGGU
Seorang warga sedang duduk di akar Pohon Reo yang tumbang di Pantai Meting Doeng Rabu (27/6/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu

POS-KUPANG.COM | LARANTUKA- Pantai Meting Doeng Kota Larantuka makin kritis. Gelombang laut pelan-pelan mengikis daratan mendekat ke badan jalan utama dari Bandara Wunopito masuk Kota Larantuka.

Abrasi pantai di ujung Timur Kota Larantuka ini selama setahun terakhir mengikis daratan bahkan dua sampai tiga meter ke daratan.

Jarak badan hotmix jalan raya dengan titik abrasi pantai sekitar dua meter. Sangat dekat dengan jalan utama.

Baca: Pilkada Kabupaten Sumba Barat Daya, Kontak Unggul Sementara di Kota dan Loura

Disaksikan POS-KUPANG.COM, Rabu (27/6/2018) beberap pohon Reo yang menjadi pelindung dari terjangan gelombang satu per satu sudah tumbang.

Dengan konstruk tanah berpasir, jika terjadi gelombang pasang akan sangat mudah mengikis daratan.

Akar pohon Reo tampaknya tidak mampu bertahan di tanah berpasir ketika air laut mengikis daratan.

Meting Doeng semasa pemerintahan bupati almarhum Felix Fernandez menjadi destinasi favorit masyarakat Kota Larantuka.

Pantai ini sangat ideal untuk mandi karena dasar lautnya landai. Saat airnya surut, bahkan surut sampai tiga ratus meter ke tengah laut.

Moment ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk bekarang, atau mencari ikan di sela batu karang.

Namun selepas masa Felix Fernandez tempat wisata itu berantakan. Semak belukar mulai tumbuh dan abrasi pantai membayangi jalan utama dari Timur menuju Kota Larantuka itu. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved