Ben Atasoge Sebut Halal Bihalal Memupuk Kebersamaan
Muhammad Ben Atasoge memberikan ceramah kepada masyarakat Desa Horinara dan Boleng pada moment Hala Bi Halal dua desa itu
Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Muhammad Ben Atasoge memberikan ceramah kepada masyarakat Desa Horinara dan Boleng pada moment Hala Bi Halal dua desa itu di Masjid Al-Mujid Boleng Minggu (17/6/2018).
Ben Atasoge mengawali ceramahnya dengan menjelaskan Halal Bil Halal merupakan tradisi khas Islam di Indonesia.
Baca: Masyarakat Boleng dan Horinara Isi Momentum Idul Fitri dengan Halal Bihalal
"Halal Bil Halal merupakan tradisi khas Muslim Indonesia yang bermaksud sebagai bentuk pertemuan untuk saling memaafkan antar sesama", kata Ben Atasoge.
Putra asli Desa Boleng yang kini berdomisili di Sumba Timur ini menyebut tiga hikmah Halal Bil Halal.
Pertama sebagai pembersihan diri dari semua bentuk kesalahan dan kekeliruan antara sesama. Bersih dari sifat angkuh dan menganiaya diri sendiri.
Mudik Lebaran bukan sekedar kembali ke kampung melainkan lebih kepada kembali bersih dihadapan Allah, minal aidin wal faizin.
Kedua membersihkan hati dari rasa dengki, cemburu dan benci kepada sesama. Halal Bihalal menjadi momentum mengobati segala penyakit hati yang lama bersarang.
Ketiga sebagai tempat untuk memupuk kepedulian dan kebersamaan dalam sikap tolong menolong. Membagi kebahagian kepada setiap orang.
"Oleh karena itu saat berjabat tangan kita selalu diajarkan untuk mengucapkan Taqoballalahu Minna Wa Mingkum yang bermakna semoga Allah mengabulkan permohonanmu dan dan dari kita semua," kata Ben Atasoge.
Hadir dalam acara ini kepala desa, tokoh agama, tokoh pemuda serta partisan umat antar kedua desa. (*)