Malaka Jadi Pilot Project Pengembangan Kawasan Transmigrasi Nasional

lahan yang direkomendasikan untuk dikembangkan SP Bugar dan SP Tempatan seluas 6.285,00 hektare. Untuk SP Kapitan Meo, luas lahan 1.500 hektare

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI melakukan Ekspose Laporan Lapangan program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Malaka, Senin (21/5/2018). 

POS KUPANG.COM, BETUN--Kabupaten Malaka ditetapkan sebagai kabupaten pilot project (percontohan) program pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi nasional yang dinamakan satuan kawasan pengembangan (SKP) Kobalima.

Pengembangan kawasan transmigrasi di Malaka ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Hal itu dikatakan, Kasubdit RSKP, Dirjen Penyiapan Kawasan Pembangunan Permukiman Transmigrasi pada Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI,
Agus Suminardi, SE, MT, saat Ekspose Laporan Lapangan program transmigrasi di Kabupaten Malaka, Senin (21/5/2018).

Menurut Agus, Malaka ditetapkan sebagai kabupaten pilot projek dalam program pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi karena kabupaten Malaka merupakan salah satu kabupaten yang berada di perbatasan antar negara.

Terkait dengan hal ini, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi mengharapkan kerjasama dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Malaka untuk menyukseskan program tersebut.

Direktur Penyedian Tanah dan Transmigrasi, Bambang Widiatmoko kepada Pos Kupang mengatakan, pelaksanaan fisik program ini dilakukan tahun 2019. Saat ini, tim sedang melakukan penyusunan Rencana Satuan Kawasan Pengembangan (RSKP) dan Penyusunan Redesain Rencana Teknis Satuan Pemukiman (RTSP) dan Rencana Teknis Jalan (RTJ).

Menurut Bambang, Satuan Kawasan Pemukiman (SKP) A Pugar berlokasi di Desa Kapitan Meo, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka.

Dasar kegiatan adalah hasil survey penyusunan RTSP Kapitan Meo tahun 2012 yang dilakukan pemerintah daerah. Kemudian, antusias masyarakat Desa Kapitan Meo yang menginginkan adanya pembangunan transmigrasi di wilayah desa tersebut serta dukungan dari Bupati Malaka melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malaka.

Dari hasil survey, lahan yang direkomendasikan untuk dikembangkan SP Bugar dan SP Tempatan seluas 6.285,00 hektare. Untuk SP Kapitan Meo, luas lahan 1.500 hektare dengan daya tampung 300 KK.

Bambang mengaku dukungan pemerintah Kabupaten Malaka terhadap program ini sangat baik. Diharapkan kerjasama yang sudah terjalin selama ini tetap dipertahankan sehingga porgram ini bisa sukses. Apalagi Kabupaten Malaka sebagai pilot projek nasional.

Sekretaris Daerah (Sekda) Malaka, Donatus Bere menyampaikan terima kasih kepada tim dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang telah melakukan ekspose laporan lapangan kepada Pemerintah Kabupaten Malaka.

Pemerintah Kabupaten Malaka siap mendukung program tersebut dan hal-hal yang menjadi kewajiban pemerintah daerah akan diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Kegiatan ekspose laporan lapangan dihadiri Kadis Nakertrans Kabupaten Malaka, Vinsensius Babu dan pimpinan OPD lainnya. (jen/Adv).

Baca: 1.200 Anggota Koor Siap Meriahkan Pembukaan Pesparani

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved