Bengkel APPeK Jadi Pemantau Independen Pilgub NTT
Bengkel Advokasi Pengembangan dan Pemberdayaan Kampung (APPeK) sudah mendaftar menjadi pemantau independen.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bengkel Advokasi Pengembangan dan Pemberdayaan Kampung (APPeK) sudah mendaftar menjadi pemantau independen. Pemantuan ini dilakukan sesuai tahapan pilgub.
Hal ini disampaikan Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (23/5/2018).
Baca: Sri Mulyani Bilang Pembayaran THR Akan Diberikan pada Akhir Mei 2018
Menurut Maryanti,sampai saat ini lembaga pemantau yang sudah mendaftar itu adalah Bengkel APPeK. "Untuk lembaga yang pantau baru satu, yakni Bengkel APPek dan belum ada tambahan lembaga," kata Maryanti.
Dijelaskan, pemantauan oleh Bengkel APPek itu secara swadaya dan disesuaikan dengan sumber daya yang mereka miliki.
"Lembaga ini selalu lakukan pemantauan pilkada termasuk pilkada Kota Kupang dan di beberapa daerah. Jadi untuk sementara lembaga pemantau yang sudah resmi daftar itu adalah Bengkel APPek," katanya.
Direktur Bengkel APPek, Vinsen Bureni yang dikonfirmasi secara terpisah mengakui hal itu.
Menurut Vinsen, pihaknya sampai saat ini tengah melakukan pemantauan pilgub NTT.
"Inti pemantauan kita selalu sesuaikan dengan isu-isu yang dominan dan berkembang di masyarakat terkait pilgub. Selain itu juga kita melihat perbandingan dengan isu-isu pilkada sebelumnya," kata Vinsen.
Dikatakan, dalam pemantauan, pihaknya juga turut memberikan pencerahan terhadap masyarakat dalam berpolitik.
"Salah satu contoh, kita juga lakukan nonton bareng debat pilgub dengan menghadirkan beberapa tokoh dan pengamat, sehingga ada pemikiran-pemikiran terhadap pilgub," kata Vinsen.
Dikatakan, dalam pemantauan pilgub pihaknya juga merekam semua perkembangan yang terjadi dan isu-isu yang menarik di masyarakat.
"Sedangkan untuk hari H pemungutan suara, kita akan pantau sesuai dengan sumber daya yang kami miliki saja. Karena itu, pasti kami pantai secara acak," katanya. (*)