Gabungan Komisi DPRD NTT Bahas Soal Human Trafficking, Ini yang Diharapkan
Gabungan Komisi DPRD NTT bersama Pemerintah Provinsi NTT serta lembaga terkait lainnya membahas soal human trafficking.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rdi Hayong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Gabungan Komisi DPRD NTT bersama Pemerintah Provinsi NTT serta lembaga terkait lainnya membahas soal human trafficking.
Rapat bersama ini dimaksudkan untuk menekan persoalan human trafficking agar warga NTT tidak menjadi korban setiap tahun.
Baca: Orangtua dan Guru di SMAN 8 Kupang Ikut Siswa-siswi Nyanyi Kisah Kasih di Sekolah
Pantauan POS-KUPANG.COM, Kamis (3/5/2018), rapat bersama ini dipimpin Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, didampingi Wakil Ketua, Gabriel Beri Bina, dihadiri Sekda NTT, Benediktus Polo Maing, serta pejabat dari instansi terkait.
Anwar Pua Geno dalam pengantar rapat bersama ini mengatakan, kasus human trafficking menjadi masalah serius di NTT.
Baca: Masuk 10 Besar Tingkat Provinsi, Ternyata Ini yang dilakukan SMA Kristen 2 Kupang
Hampir setiap tahun para TKW asal NTT pulang dalam kondisi sudah menjadi mayat sehingga ke depan diharapkan daerah ini tidak boleh lagi menerima peti jenazah.
Menurutnya, berkenaan dengan human trafficking ini maka DPRD NTT sudah mengajukan Perda Inisiatif soal perlindungan tenaga kerja asal NTT di luar negeri.
Langkah yang diharapkan juga dengan hadirnya kantor pelayanan satu atap di tiga daerah, yakni Timor, Flores dan Sumba, diharapkan pelayanan lebih terarah, aman dan nyaman sehingga kasus human trafficking tidak boleh ada lagi. (*)