Festival Tiga Gunung di Lembata
Wabup Thomas Langoday Bilang Masih Perkuat Barisan Internal
Wabup Thomas Langoday berharap pihak lain bisa menyesuaikan, sehingga semua pihak merasa sebagai tuan rumah dalam Festival Tiga Gunung di Lembata.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA - Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih memperkuat barisan internal dalam rangka menyelenggarakan Festival Tiga Gunung di daerah itu.
Wabup Thomas mengatakan itu, ketika dikonfirmasi soal penyampaian Kepala Bandara Wunopito Lewoleba, Wisma Florianus, bahwa sampai saat ini pihaknya belum tahu apa yang harus dilakukannya terkait penyelenggaraan festival akbar tersebut.
Baca: LUAR BIASA! Kepala Desa di Manggarai Timur ini Kerahkan 150 Warganya Kerjakan Program Dana Desa
Ditemui POS-KUPANG.COM di Rumah Jabatan Wakil Bupati Lembata, Kamis (26/4/2018), Wabup Thomas mengatakan, sejauh ini pihaknya memang belum melakukan koordinasi dengan stakeholders lainnya terkait kegiatan itu.
Akan tetapi, lanjut dia, hal itu tentu akan dilakukan, bukan hanya dengan manajemen Bandara Wunopito Lewoleba, tetapi juga dengan pihak lainnya, seperti manajemen hotel, warung makan dan pihak terkait lainnya.
“Kami memang memperkuat dulu kondisi internal pemerintah sebagai penyelenggara festival ini.
Kami juga berharap pihak lain menyesuaikan perkembangan yang ada, sehingga semua pihak merasa sebagai tuan rumah atas pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Thomas.
Baca: Gara-gara Hal ini, Karyawan PDAM Kabupaten Kupang Tidak Percaya BPKP
Bahkan, lanjut dia, bukan hanya para pihak yang telah disebutkannya yang akan dilakukan koordinasi, tetapi juga seluruh masyarakat harus bersiap diri untuk menyambut wisatawan yang akan datang ke daerah ini.
Kesiapan masyarakat itu, lanjut dia, bukan hanya sebagai tuan rumah, tetapi lebih dari itu, sebagai produsen atas pelbagai aneka kerajinan yang bisa menjadi cinderamata bagi wisatawan.
“Jadi kalau ada warga yang bisa membuat sesuatu yang unik untuk dijadikan oleh-oleh, maka siapkan itu dari sekarang.
Jika waktunya wisatawan datang ke daerah itu, hasil kerajinan tersebut bisa dijual untuk menjadi cinderamata.
Baca: Masyarakat NTT Diminta Hati-Hati Saat Transaksi di ATM, Ini Alasannya
Itu berarti, kunjungan wisatawan dapat menjadi sumber pendapatan baru masyarakat,” ujar Wabup Thomas yang juga dosen pada Fakultas Ekonomi Unika Widya Mandira Kupang ini.
Pihaknya berharap masyarakat peka terhadap setiap peluang ekonomi yang kini sedang diciptakan pemerintah. Kepekaan masyarakat itu tentunya membawa dampak positif bagi keluarga, masyarakat dan daerah ini. (*)