Sedih, Usai Menganiaya dan Membunuh Bayinya, Ibu Ini Ungkap Alasannya
Sedih, usai menganiaya dan membunuh bayi lelakinya, ibu ini mengatakan hal ini kepada Polisi.
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM |WAINGAPU - Sedih, usai menganiaya dan membunuh bayi lelakinya, ibu ini mengatakan hal ini kepada Polisi.
Kepada wartawan di Polres Sumba Timur, tersangka EYK alias Y, ibu dari korban bayi tersebut mengaku menyesal. Dia terpaksa melakukan hal itu karena takut orang tuanya tidak menyetujui hubungannya dengan pacarnya, JBM.
Baca: Usai Melahirkan, Ibu ini Tega Menganiaya Bayinya Hingga Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya
Baca: Penjabat Bupati Ende Obaldus Minta Masyarakat Waspada Terhadap Hal Ini!
Baca: Simak Pesan Pejabat Sementara Bupati Ende Obaldus untuk Penyelenggara Pemilu
Baca: Kreatif, Dua Siswa SMP Ini Melakukan Hal Sederhana Ini Pasca UN Matematika
Hubungan gelap antara tersangka dengan pacarnya JBM itu bukan hanya baru menghasilkan satu anak yang menjadi korban itu saja, namun sudah dua anak dimana bayi yang menjadi korban adalah anak kedua.
EYK mengaku anak pertama juga adalah hasil hubungan gelap dengan pacarnya JBM itu, namun JBM inging bertanggung jawab tapi orang tua tidak menyetujui.

"Orang tua tidak setujuh, korban ini anak yang ini yang kedua, anak yang pertama juga dengan laki-laki itu juga. laki-laki itu mau bertanggung jawab cuman orang tua saja yang tidak setujuh,"ungkap EYK sambil meneteskan air mata.
Baca: Sadis! Pria Ini Mencambuk Istrinya Karena Dituding Berselingkuh
Baca: Heboh! di Kepala Remaja Ini Bersarang Ratusan Hewan Menjijikan Ini
Baca: Heboh! Pria Ini Bilang Gerak Tangan dan Gerak Otak Jokowi Tidak Sinkron Saat Pidato
Baca: Heboh! Kakek Berusia 60 Tahun Ini Masukkan Kabel Telepon ke Organ Vitalnya, Ini Tujuannya
Sambil suara bergemetar dan menetaskan air mata EYK ibu dari korban bayi tersebut mengaku sangat menyesal atas perbuatanya akibat darah dagingnya yang belum tahu berdosa itu meninggal dunia dan kini ia harus menjalani hukuman.