Saat Pantau UN di SMPN 10 Ruteng, Magut Curhat di Depan di Kabid SMP
Saat UN, Senin (23/4/2018), di SMPN 10 Ruteng, Magut Roni Susanto Yosef, curhat di depan Kabid SMP, Frans Gero.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Aris Ninu
POS-KUPANG.COM / RUTENG - Saat pantau pelaksanaan ujian nasional (UN) hari pertama, Senin (23/4/2018), di SMPN 10 Ruteng, Magut Roni Susanto Yosef, sang kepala sekolah curhat soal kekurangan kelas di depan Kabid SMP, Frans Gero.
Yosef mengaku sampai sekarang di sekolahnya masih kekurangan enam ruangan kelas, yang mana berdampak pada KBM dilakukan dua kali yakni pagi dan siang.
Baca: Suami dan Selingkuhan Sewa Pembunuh Bayaran untuk Menembak Istrinya, Begini Akhir Ceritanya
Baca: Temuan Baru! Kelebihan Gula Bikin Kehidupan Intimmu Kacau, Ini Penjelasannya
Baca: Saat Intim, 4 Hal ini Jadi Kekuatiran Pasangan, Apa Saja?
Yosef pun menyebut kalau tahun ini UN di sekolah masih berbasis kertas pensil karena belum ada jaringan telkom masuk ke sekolah.
"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa," ujar Yosef.
Pantauan POS-KUPANG-COM,UN di SMPN 10 Ruteng yang berada di Desa Ray,Kecamatan Ruteng untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia baru akan dimulai pukul 10-30 wita sampai 12.30 wita.
Baca: Sadis! Pria Ini Mencambuk Istrinya Karena Dituding Berselingkuh
Baca: Sadis! Pria Ini Mencambuk Istrinya Karena Dituding Berselingkuh
Baca: Hal Kecil Ini Bisa Bikin Pasangan Saling Berselingkuh Loh, Bagaimana Mengatasinya?
Namun para siswa UN sebanyak 144 siswa sudah berada di halalam sekolah.
Ada enam ruangan yang dipakai untuk UN dan setiap ruangan diawasi dua guru. (*)