Terumbu Karang di Pulau Sebabi Hancur Akibat Bom Ikan, Ini Salah Satu Oknum Pelakunya
Terumbu karang yang terdapat di sekitar Pulau Sebabi, Kecamatan Boleng, Kabupaten Mabar saat ini banyak yang sudah hancur
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Kanis Jehola
Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Servatinus Mammilianus
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Terumbu karang yang terdapat di sekitar Pulau Sebabi, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), saat ini banyak yang sudah hancur akibat maraknya aksi pengeboman ikan oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu oknum pelaku sudah ditangkap oleh tim penanganan illegal fishing pihak kepolisian Polres Mabar. Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sedang didalami.
Baca: Ini Alasan Bupati Kamelus Lantik Lagi Klemens Man Jadi Direktur PDAM
"Wilayahnya itu ada di sekitar perairan Pulau Sebabi. Jadi kalau lihat di sana sebenarnya lautnya indah tetapi ternyata karangnya sudah banyak yang hancur. Ini menjadi perhatian kami untuk bisa menekan prilaku- prilaku seperti ini yang melakukan penangkapan ikan dengan bantuan bahan peledak. Karena ini tentunya sangat mengganggu suasana atau kondisi pariwisata di Manggarai Barat yang mengedepankan kondisi laut," kata Kapolres Mabar, AKBP Julisa Kusumowardono, SIK saat jumpa pers di Polres Mabar, Senin (16/4/2018).
Baca: Dewan Pendidikan Sebut Perkelahian Siswa di SMAN 7 Sebagai Kegagalan Pendidikan Karakter
Tanggal 24 Maret 2018, jelas Julisa, oknum berinisial HN melakukan pengeboman ikan di perairan itu. Polisi berhasil membekuk pelaku dan pelaku mengaku sudah berulang kali melakukan aksi yang sama.
Saat itu polisi menyita barang bukti berupa dua detonator bahan peledak, satu kompresor, perahu satu buah, ikan sebanyak 32 ekor dalam kondisi mati.
Baca: Viral di Medsos, Yamaha RX King 1997 Dibandrol Rp 300 Juta
Terkait adanya kemungkinan jaringan dalam aksi pengeboman ikan itu, Julisa mengatakan, pihaknya terus membangun koordinasi dengan komponen terkait lainnya.
"Tentang kemungkinan adanya jaringan, kami akan berkoordinasi dengan Polda lainnya karena memang wilayah NTT ini merupakan wilayah yang memiliki bagian dari segi tiga terumbu karang dunia, yakni dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, sehingga kami melakukan koordinasi lintas daerah," kata Julisa. (*)