Pria di Maumere Alami Hal Mengerikan Ketika Mabuk Miras dan Bawa Motor Pretelan Tanpa Lampu
Sepeda motor pretelan tanpa lampu menabrak pejalan kaki, kemudian Dino mencium aspal.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kecelakaan tunggal mengerikan terjadi di ruas Jalan Soekarno-Hatta, Kota Maumere persis di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sikka, Rabu (11/4/2018) pukul 19.36 Wita.
Pria tanggung asal Kampung Magetlegar, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, yang kemudian diketahui bernama Dino rubuh di jalan asal.
Sepeda motor pretelan tanpa lampu menabrak pejalan kaki, kemudian Dino mencium aspal.
Baca: Ada Agenda Pembahasan Konektivitas Darwin-Labuan Bajo-Dili Gunakan Kapal Cruise
POS-KUPANG.COM, tiba di lokasi hanya berselang lima menit ketika kecelakaan menyaksikan Dino tergeletak pingsan di jalan aspal.
Warga mengerumuninya membiarkannya sampai ia sadar kemudian bangun.
Luka robek di wajah dan pelipis mengeluarkan banyak darah.
Ketika dia sadar digotong warga menuju ke sebuah kios di depan Kantor Dinas Kependudukan Sikka.
Dari mulutnya tercium aroma minum keras jenis moke, arak lokal irisan dari bunga pohon enau atau pohon lontar.
Baca: Ketika Anggota TNI Satgas Pamtas RI-RDTL di Belu Menolong Warga Korban Lakalantas
Dino mengaku datang dari dari Kampung Delang, di sebelah selatan Kota Maumere, Kecamatan Nelle.
Warga mengetahui kecelakaan itu mengatakan, sebelum kecelakaan dialaminya, Dino mengendarai sepeda motor berkecepatan tinggi melintas di ruas jalan ramai.
Dino masih teler mengakui tak tahu tempat ia minum arak bersama kawan-kawannya.
“Saya sudah lupa. Tadi siang di Centrum, kemudian saya ke Delang. Saya baru datang dari Delang,” ujarnya.
Baca: Derita Pedagang di Larantuka, Seminggu Tak Pulang Rumah hingga Minta Anak Tunda Kuliah
Seorang perempuan mengetahui asal-usul Dino hendak menelepon seorang anggota polisi asal Kampung Magetlegar juga dilarangnya.
“Nanti dia pukul saya. Tidak usah telepon dia,” pinta Dino. (*)