Derita Pedagang di Larantuka, Seminggu Tak Pulang Rumah hingga Minta Anak Tunda Kuliah
Mama Regina yang datang dari Riangkroko, Kecamatan Tanjung Bunga harus bertahan sampai satu minggu di Larantuka baru bisa pulang kampung.
Penulis: Felix Janggu | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA - Pasar Inpres Kota Larantuka Flores Timur pekan terakhir setelah perayaan Paskah sepi setiap hari.
Para pedagang mengeluhkan barang dagangan tidak laku, sampai akhirnya rusak.
Mama Vero (50) dan Mama Regina Maran (51) menceritakan selama dua hari terakhir Pisang, Pepaya dan Singkong milik mereka tidak laku.
"Sepanjang hari ini dari pagi sampai sekarang pun, belum satu sisir pisang pun laku. Sekarang sudah jam 1 (Pukul 13.00 wita)," cerita Mama Regina.
Baca: Malam ini 110 Peserta Lakukan Gala Dinner Awali Pertemuan, Ini Lokasinya
Mama Regina yang datang jauh dari Riangkroko, Kecamatan Tanjung Bunga bahkan harus bertahan sampai satu minggu di Larantuka baru bisa pulang kampung.
"Dulu satu dua hari sudah habis semua jualan kita. Sekarang bahkan sampai satu minggu," cerita Mama Regina.
Mama Regina menuturkan kesulitan yang dihadapinya dengan lesunya pasar di Kota Larantuka.
"Tahun ini ngeri sekali. Kalau begini terus, hidup kami tambah susah no. Anak saya kalau telepon minta uang kuliah, kalau ia menangis kita juga jual sambil menangis di sini," cerita mama Regina dengan raut muka sedih.
Baca: MENGERIKAN! Pria di Malaka ini Tewas Tertindih Tiang Bangunan Kuburan
Mama Vero dan Mama Regina menuturkan tidak ada lagi pembeli berseragam PNS yang bertandang di pasar.
"Kalau PNS datang tawar pisang dan sayur murah sekali. Habis tawar jo mereka jalan. Mereka tidak beli," tutur Mama Vero.
Bahkan Mama Regina mengaku kesal dengan tingkah pembeli PNS akhir-akhir ini yang menawarkan jualan mereka dengan harga yang sangat murah.
"Dorang tawar ini ka sampai kami omong, kamu ingat kami sedikit ka. Kalau ini barang kami sendiri, ini kita beli di orang.