Paskah 2018
Pesan Romo Rony Pakaenoni: Umat Bangkit dengan Semangat Baru
Romo Rony Pakenoni berpesan agar dengan kebangkitan Yesus Kristus manusia juga mengalami semangat baru dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS KUPANG. COM | KUPANG - Romo Rony Pakenoni berpesan agar dengan kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut kehidupan manusia juga mengalami semangat baru dalam kehidupan sehari-hari.
Romo Rony mengatakan hal itu saat menyampaikan kotbah pada Perayaan Sabtu Halleluya digereja Seminari Tinggi St. Mikael Penfui Kupang, Sabtu (31/3/2018).
Baca: Tidur Saat Pesawat Mendarat atau lepas Landas? Anda Bisa Kena Infeksi Ini!
Baca: Ingat Cerita Zakeus Menaiki Pohon Ara untuk Melihat Yesus? Pohon Itu Masih Ada Sekarang
Baca: Percayakah? Makam Asli Yesus Ditemukan di Kota Yerusalem, Setelah Dibongkar, Ini Hasilnya!
Romo Rony mengatakan, kebangkitan Sang Juru selamat dunia berarti menandakan maut dikalahkan. Bacaan-bacaan suci malam tersebut jelas menceritakan tentang kebangkitan Yesus dari alam maut.
"Kebangkitan merupakan sebuah momen. penciptaan Baru. Bahwa kebangkitan Yesus Kristus sesugguhnya adalah mengalahkan maut. Kebangkitan merupakan awal penciptaan Baru. Inilah misteri iman yang melalaui uparaca liturgis bagi kita malam ini," ungkap Romo Rony.
Romo Rony mengatakan, lilin Paskah sudah mengalahkan maut sebagai roh Allah.
Roh Allah yang menghidupkan Kristus dari alam maut. Roh inilah yang dicurahkan ke atas para murid untuk menghidupi gereja hingga akhir zaman.
Baca: Mengerikan! Duduk Terlalu Lama, Beresiko Kena 7 Penyakit Ini, Termasuk Kanker
Baca: Suka Chatting di Android? Waspada, Anda Bisa Mengalami Cidera Ini!
Baca: Setelah Kehujanan Basah-basah, Segera Keramas Agar Tidak Sakit Kepala, Benarkah?
"Kiranya kita semua membuka hati kita untuk menerima rahmat Allah. Agar kita mngalami kebangkitan bersama Dia," ungkap Romo Rony.
Pantauan Pos-Kupang.com, misa yang dimulai sekitar pukul 18.30 Wita tersebut dihadiri ratusan umat. Umat yang hadir tampak memenuhi gereja dan halaman kompleks seminari.
Ada yang mendapatk kursi ada pula yang rela berdiri didalam taman. Meskipun tidak mendapat tempat, umat tampak khusuk mengikuti perayaan ekaristi. (*)