Sidik Jari di TKP Rusak, Kasus Uang Rp  315 Raib Maih Terus Disidik

Penyilidikan raibnya uang Rp 315 jua milik Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air Cabang Maumere di Pulau Flores masih berlanjut.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: OMDSMY Novemy Leo
ist
IST Di dalam mobil APV milik Kopdit Pintu Air inilah disimpan uang Rp 351 juta, yang hilang, Senin (19/3/2018) siang. 

Laporan wartawan  Pos-Kupang.Com, Eginius Mo’a

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Penyilidikan raibnya  uang  Rp 315 jua milik Koperasi  Kredit  (Kopdit)  Pintu  Air  Cabang Maumere  di Pulau   Flores  masih berlanjut. Sidik jari  yang  sudah  rusak  duluan, tak   menghalangi  pengungkapan kasus ini.

“Hambatan kita pada sidik  jari  yang  sudah rusak   duluan.  Setelah kejadian  itu,  saksi  korban   tidak  langsung   lapor lebih dahulu ke  Polres  Sikka, tetapi pergi  ke dukun,”  kata  Kepala  Kepolisian  Resort   Sikka, AKBP   Rickson  Situmorang, S.IK, melalui Kepala  Satuan   Reserse dan Kriminalitas (Reskrim)  Polres  Sikka, Iptu  Boby Mooynafi, S.H, M.H,  Senin  (26/43/2018), di  Mapolres  Sikka.  

Baca: Ya Ampun! Polisi Gali Kubur TKI Milka Boimau, Jenasah Diotopsi, Hati dan Ginjalnya Hilang!

Baca: Perempuan Ini Keliling Masuk keluar 3 Pasar di Rote Ndao Membagikan Hal Ini ke Pedagang

Uang  Rp  351  juta milik Kopdit  Pintu  Air    raib dari  dalam mobil  APV  yang diparkir depan Warung Bakso Solo Pak Min  di Jalan Anggrek, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kota Maumere, Pulau   Flores,  Senin  (19/3/2018)  siang. 

Uang  itu  disimpan di  dalam mobil ketika  sopir dan  pegawai singgah  makan mie ayam di warung  itu setelah  ambil  uang di  BRI  Cabang Maumere.

Boby mengatakan penyelidik  telah memeriksa Asisten  Manajer Kopdit Pintu Air  Cabang Maumere,  Vulgensius Siswanto, pengemudi  APV. Cosmas Damianus Moa, pegawai  yang  mengambil uang  di BRI  Cabang  Maumere, Blasius  Aljunior  Bogar, dan  Sekretaris Magdalena  Peni Lamak.

Menurut keterangan  saksi, kata Booby,  uang  itu ketahuan hilang  pada saat  Blasius ditelpon  pegawai  dari  kantor  cabang  untuk membeli  materia.

Baca: Musrenbangkab Sumbar 2018 Ini, Apa Saja yang Jadi Sasaran Pemerintah

Baca: Mengharukan, Misa Pelepasan Suster Dr Conhita oleh Uskup  Agung  Ende dan  Uskup Maumere Ini

Baca: OKP Cipayung Plus Kota Kupang Bilang UU MD3 Membunuh Demokrasi di Indonesia

“Saat itu   baru,  sopir dan pegawai  kaget uang yang mereka  ambil   hilang.  Dia  beritahukan kepada pegawai  pintu  air yang menelpon,” ujar Boby.

Cosmas  dan  Blasius ingin  ke kantor menyampaikan lagi  kehilangan  uang itu.   Di  tengah  jalan,  keduanya berubah pikiran berbelok haluan   menuju ke dukun  di  Desa Nitakloang,  Kecamatan Nita, 10 Km  arah  barat Kota Maumere.

Boby  mengakui penjelasan pegawai dan  sopir  AVP  menciptakan  tanda  tanya dan pertanyaan yang mengganjal penyidik. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved