Sedih! Terkendala Biaya, Bayi Gizi Buruk Asal Oenai Enggan Dirujuk ke RSUD SoE
Marfen Taopan, bayi gizi buruk buah hati pasangan Oktovianus Taopan dan Antoneta Taneo asal Desa Oenai, Kecamatan Kie, dirujuk ke RSUD SoE.
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM, SOE - Marfen Taopan, bayi gizi buruk buah hati pasangan Oktovianus Taopan dan Antoneta Taneo asal Desa Oenai, Kecamatan Kie, akhirnya dirujuk ke RSUD SoE untuk mendapatkan perawatan intensif.
Awalnya, orangtua bayi gizi buruk ini enggan membawa anak pertamanya itu dirujuk ke RSUD SoE dengan alasan ketiadaan biaya. Keduanya baru mau merujuk sang buah hati setelah mendapat bantuan dan dukungan moril dari komunitas pemuda TTS dan komunitas gerakan seribu (geser) peduli Marfen.
Baca: Dinilai Menyusahkan Banyak Orang, Isfridus Minta Warga Lapor Koperasi Harian yang Beroperasi
Ayah Marfen, Oktovianus Taopan mengaku tak bisa berbuat apa-apa melihat kondisi anaknya yang terus menurun setelah dilahirkan. Awalnya, Marfen lahir dengan berat badan 2.220 gram.
Baca: Pasangan Mesum Dipaksa Peragakan Ulang, Videonya Viral di Medsos
Karena tidak mendapatkan perawatan khusus, berat badan Marfen sempat turun hingga 1.700 gram. Dia mengaku sempat bingung harus berbuat apa karena ketiadaan biaya. Ia terpaksa hanya merawat Marfen di rumah.
"Pak, saya cuma petani dan istri saya cuma ibu rumah tangga. Tanaman di kebun belum dipanen, saya bingung mau dapatkan uang bagaimana? Saya sendiri tidak ada kartu jaminan kesehatan karena dokumen KTP tidak ada. Saya terpaksa hanya rawat anak saya di rumah. Saya tersiksa Pak lihat badannya yang kurus. Belum lagi hampir setiap saat dia menangis, saya bingung Pak harus bagaimana," keluhnya sambil tertunduk.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pemuda TTS dan kelompok Geser yang sudah peduli terhadap keadaan Marfen. Ia mengaku, bingung harus bagaimana jika tidak ada dukungan dari pemuda TTS dan kelompok Geser.
Dengan bantuan kelompok peduli Marfen tersebut, Kamis (22/3/2018) sore, Marfen akhirnya dirujuk ke RSUD SoE untuk mendapatkan perawatan yang intensif. (*)