Pengakuan Irfandi Bikin Bulu Kuduk Merinding, Ternyata Ia Mencuri dengan Bantuan Batu Jimat

Irfandi Abdullah alias Irfan, mengungkapkan hal yang membuat bulu kuduk merinding.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/FRANS KROWIN
Kakak beradik, Irfandi Abdullah (baju hitam, tinggi/kanan) dan adiknya, Awaludin Al Islam (baju kuning) pelaku pencurian barang elektronik di Lembata. 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Frans Krowin

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Irfandi Abdullah alias Irfan, mengungkapkan hal yang membuat bulu kuduk merinding. Dia bilang setiap kali melancarkan aksinya mencuri, ia selalu menggunakan bantuan jimat. Jimat itu diperoleh dari ayahnya, berinisial YA beberapa tahun lalu

Ia mengungkapkan itu saat ditemui Pos- Kupang.Com, Sabtu (24/3/2018). Irfandi Abdullah mengungkapkan itu setelah ia menerima sebatang rokok dari seorang personel polisi di Mapolres Lembata.

Baca: Ini Dia Tiga Kabupaten di NTT Mendapat Penghargaan dari Kemenkes RI

Irfan menuturkan, beberapa tahun lalu, ayahnya YA memberikan kepadanya sebuah batu hitam kecil. Ukuran batu itu sebesar ruas jari kelingking orang dewasa. Saat itu dirinya tidak tahu kalau batu yang diberikan itu adalah jimat.

"Saat memberikan batu itu, bapa bilang batu ini untuk jaga badan. Saya lalu bertanya lagi batu ini untuk apa? Bapa menjawabnya, pakai saja batu ini," ujarnya menirukan ucapan ayahnya kala itu.

Baca: Setelah Diberi Rokok, Pencuri Barang Elektronik Ini Mengakui Perbuatan

Lantaran moment tersebut sudah cukup lama, lanjutnya sehingga ia mengaku lupa hari dan tanggalnya. "Waktu bapa beri batu itu, tidak ada orang yang tahu. Hanya kami berdua saja," ujarnya.

Hari-hari berikutnya, tutur Irfandi, ayahnya lantas mengajarkan cara-cara menggunakan batu tersebut. Awalnya ia takut menggunakan batu jimat tersebut sebab dirinya tak pernah melakukan itu.

Baca: Rumah Sakit Borromeus Peringati Hari TB Sedunia dengan Cara Ini

Namun setelah mengantonginya, lanjut Irfandi, ada hal yang berubah dalam dirinya. Selalu saja ada dorongan dari dalam untuk melakukan sesuatu. Yang paling dirasakannya, adalah dorongan untuk mengambil barang milik orang lain alias mencuri.

"Kalau tidak mencuri, saya rasa lain. Tapi kalau sudah melakukan aksi itu, saya merasa aman," tuturnya sambil menundukkan kepala. Ia juga mengatakan bahwa baru dua kali menggunakan batu jimat itu untuk mencuri.

Ketika ditanya tentang bagaimana caranya menggunakan batu jimat tersebut, Irfandi mengatakan, caranya mudah. Saat hendak mencuri, dirinya selalu berada di dekat rumah yang disasar. Kalau bukan di depan pintu, berarti ia harus berdiri di dekat jendela.

Saat berada di tempat yang aman, katanya, ia kemudian mengambil batu dari dalam dompet lalu menggenggamnya. Saat menggenggam batu tersebut, ia lantas mengucapkan kata-kata yang simpel. "Buat mereka cepat tidur, buat mereka cepat tidur," tuturnya.

Kalimat ini, tutur Irfandi, diucapkan secara berulang kali hingga seluruh penghuni rumah tertidur dan tak sadarkan diri. Setelah suasana di rumah sasaran itu diamankan, ia dibantu adiknya lantas mengambil barang seperti yang diinginkan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved