Luar Biasa, Partai Nasdem Gencar Perbaiki Jalan Rusak di Manggarai Barat, Begini Ceritanya!

Pengurus DPD Nasdem Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) beserta para simpatisan, dalam dua bulan terakhir gencar melakukan perbaikan jalan rusak.

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/SERVATINUS MAMMILIANUS
Pengurus dan simpatisan Nasdem Mabar saat sedang memperbaiki ruas jalan rusak di Labuan Bajo. 

 Laporan Wartawan POS KUPANG.COM,  Servatinus Mammilianus

POS-KUPANG.COM|LABUAN BAJO--Pengurus DPD Nasdem Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) beserta para simpatisan, dalam dua bulan terakhir gencar melakukan perbaikan jalan rusak.

Baik di jalur jalan menuju kecamatan, maupun jalur jalan dalam kota Labuan Bajo.

Baca: Terapkan Tarif Masuk, 8 Wisata Pantai Jadi Unggulan Kabupaten Malaka

Baca: Simak Prakiraan Cuaca Hari ini, 11 Daerah di NTT Berpotensi Hukan Lokal

Baca: M Taufik Yakin Jokowi Bakal Kalah oleh Prabowo di Pilpres, Ini Alasannya

Beberapa ruas yang diperbaiki antara lain, jalan yang menghubungkan Terang-Labuan Bajo dan ruas jalan arah Waebo di kota Labuan Bajo serta jalan lainnya.

Pengurus dan simpatisan Nasdem Mabar saat sedang memperbaiki ruas jalan rusak di Labuan Bajo.
Pengurus dan simpatisan Nasdem Mabar saat sedang memperbaiki ruas jalan rusak di Labuan Bajo. (POS KUPANG/SERVATINUS MAMMILIANUS)

"Harapan kami agar Dinas PU secepatnya memperbaiki ruas-ruas jalan yang rusak. Bila ruas jalan bagus, tentu aktivitas pengguna jalan lancar," kata Ketua DPD Nasdem Mabar, Edistasius Endi kepada Pos Kupang.Com, Selasa (12/3/2018).

Disampaikannya juga bahwa kondisi jalan berhubungan langsung dengan kelancaran roda perekonomian warga, khususnya warga di desa-desa.

Pengurus dan simpatisan Nasdem Mabar saat sedang memperbaiki ruas jalan rusak di Labuan Bajo.
Pengurus dan simpatisan Nasdem Mabar saat sedang memperbaiki ruas jalan rusak di Labuan Bajo. (POS KUPANG/SERVATINUS MAMMILIANUS)

Saat jalannya rusak kata dia, warga kesulitan untuk memasarkan hasil pertanian ke kota.

Demikian juga dengan suplai kebutuhan pokok dari kota untuk dipasarkan di desa menjadi sulit sehingga harganya bertambah mahal.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved