BREAKING NEWS! Puluhan Ekor Sapi Mati di Timor Tengah Selatan Akibat Ngorok

Sapi milik warga dengan gejala keluar liur dari mulut dan hidung sapi, kepala sapi membengkak dan sapi kehilangan napsu makan.

Penulis: Dion Kota | Editor: Fredrikus Royanto Bau
ISTIMEWA
ilustrasi 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POS KUPANG.COM|SOE – Sedikitnya 63 ekor sapi di desa Tobu dan Tutem, Kecamatan Tobu mati akibat diserang penyakit sapi ngorok sejak bulan Januari.

Informasi terkait serangan penyakit sapi ngorok baru diketahui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS pada awal Maret ini.

Untuk mendapat angka pasti dan kebenaran laporan serangan penyakit sapi ngorok, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menurunkan tim khusus untuk mengumpulkan data dan melakukan tindakan pengobatan dan pencegahan penularan penyakit sapi ngorok.

Baca: Usai Tanam, Bunga Menuju Kantor Bupati Manggarai Timur Tak Pernah Disiram, Begini Kondisinya

Baca: Meski Mandi Hujan Aktivis GMNI Geruduk DPRD Sikka Protes UU MD3

Hendrik Tasuab, warga dusun I Desa Tutem yang dihubungi pos kupang melalui telepon selurenya, Jumat (9/3/2018) pagi mengatakan, dua belas ekor sapi miliknya mati dengan gejala keluar liur dari mulut dan hidung sapi, kepala sapi membengkak dan sapi kehilangan napsu makan.

Ia mengaku satu per satu sapinya mati sudah sejak Januari lalu. Ia berharap ada tindakan cepat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mengobati dan memutus penyebaran penyakit sapi ngorok tersebut.

"Kami rugi banyak pak akibat serangan sapi ngorok ini. Kami sudah lapor ke pihak desa terkait serangan sapi ini, tetapi sejauh ini belum ada tindakan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan.

Kami berharap segera ada tindakan dari pemerintah agar tidak bertambah banyak sapi yang mati," ungkapnya.

Hendrik merincikan sapi milik masyarakat Desa Tutem Kecamatan Tobu yang dinyatakan mati mendadak adalah; Benyamin Leob 20 ekor, Tofilus Pinat delapan ekor,

Semuel Tasuab tiga ekor, Nikodemus Nomeni dua ekor, Hendrik Tasuab 12 ekor, Agus Haekase tiga ekor, Benyamin Haekase dua ekor, Rahmawati Tasuab satu ekor,

Oktovianus Tasuab dua ekor, Kades Tutem, Yohanis Nomeni satu ekor, Risel Liasana dua ekor, Lamber Lasfeto satu ekor, Sadrak Tua dua ekor, Sem Tola empat ekor dan Metusak Sunbanu satu ekor.

"Data ini yang saya tahu di dusun satu. Di dusun dua dan tiga juga ada yang mati, hanya saya belum tahu jumlahnya berapa banyak," sebutnya. ‎(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved