Sedih! Disuntik Vaksin Rabies, Masyarakat Sikka Sembunyikan Anjingnya di Hutan
Kesadaran masyarakat Kabupaten Sikka di Pulau Flores menyerahkan anjing peliharaan untuk disuntik vaksin rabies masih relatif sulit
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kesadaran segelintir masyarakat Kabupaten Sikka di Pulau Flores menyerahkan anjing peliharaan untuk disuntik vaksin rabies masih relatif sulit. Masih sering ditemui warga mengungsikan atau menyembunyikan anjingnya ke hutan dan kebun.
Baca: Kelurahan Oesapa Salurkan Rastra 2018, Ini Harapan Warga
Padahal dengan divaksin secara rutin, anjing peliharaan bisa bebas rabies. Anjing yang telah divaksin rabies telah memiliki kekebalan tubuh atau antibody selama setahun. Secara periodik harus divaksin.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Sikka, Ir. Hengky Sali, Kamis (8/3/2018), menjelaskan, saat ini terdapat 50.000 populasi anjing di Sikka. Nah, dari jumlah itu, kata Hengky, yang terjangkau vaksin rabies sekitar 70 persen.
"Target dari WHO (Badan Kesehatan Dunia) minimal 80 persen anjing divaksin rabies. Kita maunya jangkau 100 persen, semua anjing divaksin, tapi kembali lagi kepada perilaku masyarakat. Kesadaran pemilik anjing ini yang jadi soal," keluh Hengky.
Baca: Wow! Brigif 21 Komodo Sumbangkan 100 Kantong Darah
Menurut Hengky, populasi anjing bertambah pesat. Setiap tahun, anjing melakukan dua kali kawin. Idealnya setiap ada populasi yang baru, harus divaksin.
"Kita lakukan penyisiran ke wilayah-wilayah yang sulit yang mungkin anjingnya disembunyikan oleh masyarakat. Perlu juga ada kerja sama pemilik anjing, pemerintah di desa menyadarkan masyarakat menyerahkan anjingnya divaksin," kata Hengky. (*)