Apa yang dibuat Kepala BPAD TTS Agar Lampaui Target PAD Dua Tahun Berturut-turut
Apreasi yang tinggi pantas diberikan kepada BPAD Kabupaten TTS yang sejak tahun 2016 selalu mampu melampui target yang diberikan.
Penulis: Dion Kota | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Dion Kota
POS-KUPANG.COM, SOE – Apreasi yang tinggi pantas diberikan kepada Badan Pendapatan Asli Daerah (BPAD) Kabupaten TTS yang sejak tahun 2016 selalu mampu melampui target yang diberikan.
Tahun 2016, BPAD mampu merauk pendapatan asli daerah senilai Rp. 6.783.711.456 dari target yang diberikan Rp.5.752.851.601.
Hal yang sama kembali terulang di tahun 2017. BPAD mampu memberikan kontribusi pendapatan asli daerah senilai Rp. 8.269.178.962 melampaui target yang diberikan yaitu Rp. 7.286.874.276.
Kepada BPAD Kabupaten TTS, Aba Anie mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak, mulai dari masyarakat yang sudah mulai sadar membayar pajak, pegawai BPAD terus bekerja secara maksimal dan dukungan dari Pemkab TTS serta DPRD TTS.
Dirinya mengatakan, peningkatan pendapatan asli daerah dari tahun ke tahun merupakan bukti dari pemaksimalan sumber yang ada bukan penambahan sumber baru.
"Kita maksimalkan sumber pendapatan yang sudah ada dengan beberapa cara. Misalnya di sektor pajak PBB, sejak tahun 2016 kita baikan ambang batas bawahnya dari Rp.7.500 menjadi Rp.10.000. Selain itu kita juga melakukan pemutahiran data wajib pajak sehingga ada penambahan wajib pajak baru. Kita juga baikan sewa kios milik Pemkab dari Rp. 225 per meter per hari menjadi Rp. 227 per meter per hari. Selain itu, kita juga maksimalkan sumber daya manusia di BPAD agar bekerja lebih maksimal. Dan hasilnya dua tahun terakhir kita mampu lampaui target yang diberikan," ungkap Aba kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (27/2/2018) di ruang kerjanya.
BPAD juga melakukan terobosan di sektor PBB dengan membuat gerakan tabungan bambu di pedesaan. Setiap kepala keluarga harus memiliki tabungan yang terbuat dari satu ruas batang bambu. Tabungan bambu ini ditabung selama setahun dan di awal tahun baru dibuka untuk digunakan membayar pajak PBB. Selain itu, setiap desa dan kecamatan yang wajib pajaknya membayar pajak dengan baik akan diberikan hadiah khusus.
"Mungkin bagi orang kota tabungan bambu akan terdengar kuno, tetapi bagi warga di pedesaan terpencil tabungan bambu masih representatif. Selain murah, warga juga tidak harus mengeluarkan ongkos tambahan jika harus menambung ke Bank. Selain itu, kita juga mau menanamkan prilaku menabung kepada warga di pedesaan," jelasnya.
Untuk target 2018, BPAD diberikan target Rp. 7.634. 874.276. terhitung sampai pertengahan Februari lalu, Aba mengaku pihaknya telah mencapai Progress 14 persen atau Rp. 860.708.625 dari target yang diberikan. Pihaknya saat ini terus mengenjot pekerjaan, seperti dengan melakukan penagihan tunggakan pajak PBB dari wajib pajak di seputaran kota Soe.
"Melihat progres yang kita capai di bulan Februari ini kita optimis target yang diberikan bisa kita capai. Setiap minggu, saya bersama staf selalu melakukan evaluasi pekerjaan selama sepekan. Apa yang sudah dicapai, dan apa yang harus kita kejar. Sejauh ini dengan metode evaluasi minggu para staf terpacu bekerja lebih maksimal," pungkasnya. (*)