Akhirnya Tanpa Bayar Sepeda Motor Bisa Langgar di Sungai Dagamage
Selama dua hari jalan darurat dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sikka, pasca crossway dibawah banjir dua pekan yang lalu.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM|MAUMERE--Yuvensius Dindus, Kepala Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Pulau Flores mengakui senang menyaksikan sepeda motor bisa melintasi di Sungai Dagemaga, Sabtu (24/2/2018) siang.
Selama dua hari jalan darurat dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sikka, pasca crossway dibawah banjir dua pekan yang lalu.
Selama itu, warga menyeberang kali melewati jembatan bambu membayar tarif Rp 5000/orang dan sepeda motor Rp 20.000, disediakan kelompok warga setempat.
"Kami semua warga sudah senang sepeda motor sudah bisa lewat. Hanya kami tetap khawatir kalau datang hujan lebat lagi. Bisa-bisa jalan darurat ini dibawa lagi banjir.
Masyarakat akan kembali sengsara lagi," kata Dindus dihubungi pos-kupang.com, Sabtu (24/2/2018).
Dindus mengharapkan pengerjaan jembatan darurat dalam beberapa hari ke depan bisa rampung sehingga bisa dilewati kedaraan roda empat.
Setiap hari dia mengikuti aktivitas di jembatan itu, penumpang yang datang dari arah Kota Maumere berhenti di seberang kali.
Mereka menyeberang kali membawa ongkos Rp 5000/orang lewat jembatan bambu kemudian ganti mobil dan membayar ongkos lagi.
Sebaliknya juga penumpang yang datang dari arah utara dari Kecamatan Magepanda. Setibanya di pinggir sungai, mereka turun jalan kaki menyeberang kali membayar tarif lewat dan berganti lagi kendaraan ke Maumere.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sikka, Tomy Lameng mengakui jalan darurat sudah bisa dilewati. Ia mengerahkan alat berat ke Sungai Dagemage membuat jalan darurat.
"Sepeda motor sudah bisa lewat, hanya mobil yang belum. Kami usahakan segera lakukan pembenahan lagi, sehingga bisa dilewati kendaraan roda empat," kata Tomy. (*)