Seorang Warga Palestina Tewas Dibunuh Pasukan Keamanan Israel Dalam Serangan di Tepi Barat
Seorang pria Palestina telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israek setelah terjadi konfrontasi di Tepi Barat pada Kamis (22/2/2018).
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
POS-KUPANG.COM -- Seorang pria Palestina telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israek setelah terjadi konfrontasi di Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (22/2/2018).
Seorang pejabat Palestina menggambarkan pembunuhan tersebut sebagai bentuk 'eksekusi'.
Di sisi lain, militer Israel mengatakan bahwa mereka membela diri.
Yassin Omar al-Saradih (33) meninggal tak lama setelah ditahan oleh pasukan keamanan Israel di Jericho pada hari Kamis, kantor berita Maan melaporkan.
Baca: Marten Terkesima Lukisan di Emperan Toko di Jalan Siliwangi
Pasukan Israel telah meluncurkan sebuah operasi untuk menangkap 'tersangka' di kota tersebut, kata militer Israel dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sebuah video yang menunjukkan tentara menendang dan menyerang seorang pria hingga menembaknya telah diterbitkan oleh situs berita Israel Haaretz dan Times of Israel.
Pejabat Palestina pun mengidentifikasi pria tersebut sebagai al-Saradih.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa video tersebut menunjukkan sebuah kejadian yang terjadi Kamis pagi di Yerikho, Hareetz melaporkan.
Baca: Sumbang Saran bagi Calon Gubernur NTT Mengenai Standar Pelayanan Publik
Issa Qarage, kepala Komite Tahanan Palestina, mengatakan bahwa kematian al-Saradih disebabkan oleh pukulan keras ke kepalanya.
Militer Israel mengatakan bahwa orang tersebut telah berusaha menyerang tentara mereka.
"Sebagai tanggapan atas ancaman langsung tersebut, tentara menembaki pria itu dari jarak dekat dan dapat mengentikannya," isi pernyataan tersebut seperti dilansir Tribunnews dari Al Jazeera pada Jumat (23/2/2018).
Baca: Seperti Mimpi, Pria Ini Hidup Rukun dan Bahagia dengan Dua Istrinya yang Cantik, Ini Rahasianya
Sebuah pisau juga ditemukan dalam kepemilikannya, pasukan mengevakuasi dia ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis, namun kematiannya kemudian diumumkan, insiden tersebut sedang dikaji ulang.