Jual Asesoris dari Hotel ke Hotel Ternyata Penghasilan Anwar Luar Biasa
Pekerjaan yang mungkin dianggap sepele, belum tentu hasilnya juga dianggap sepele.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Laporan wartawan Pos Kupang.Com, Robert Ropo
POS KUPANG.COM, WAINGAPU - Pekerjaan yang mungkin dianggap sepele, belum tentu hasilnya juga dianggap sepele. Demikian juga yang terjadi pada Anwar, warga Kapeduk, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur.
Anwar mengaku meraih omset dari hasil penjualan barang-barang asesoris muti khas Sumba sebesar Rp 500.000 per hari, atau satu bulan Rp 15 juta.
Anwar yang ditemui Pos Kupang.Com saat menjual barang dagangannya di halaman Hotel Elvin Waingapu, Kamis (22/2/2018), mengaku ia berjualan tidak tetap pada satu tempat di Kota Waingapu. Awar selalu berpindah dari satu hotel ke hotel lain di wilayah Kota Waingapu.
Barang muti khas Sumba yang dijual Anwar berupa Anahida yang dibuat dalam bentuk gelang, kalung dan anting.
Selain itu mamuli dan lulu amahu, gelang akar bahar, dan sejumlah barang muti khas Sumba lainnya. Selain barang asesioris, Anwar juga menjual kain tenun ikat khas Sumba.
Anwar mengaku, barang-barang yang dijualnya tersebut ia beli dari pengrajin yang dicarinya di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Timur.
"Barang-barang ini saya beli dari orang, kalau sudah habis terjual saya pergi cari dan beli di kampung-kampung dapat baru datang jual. Sedikit lumayan dapat untung setiap hari minimal 500 ribu," kata Anwar.
Anwar juga mengaku, melakoni bisnis barang asesoris muti khas Sumba sudah puluhan tahun sejak tahun 1970-an.
Anwar juga memiliki impinan dengan hasil dari penjualan itu, ia ingin anaknya yang kini sementara duduk di bangku SMA Negeri 1 Waingapu harus meraih serjana.
"Pokoknya anak saya yang kedua masih SMA 1 Waingapu itu, harus saya sekolahkan sampai sarjana. Itu impinan saya untuk menjual asesioris ini. Selain untuk memenuhi kebutuhan makan minum di rumah," ungkap Anwar. (*)