Ritual Roga Goit, BE Dilepaskan dari Pasungan
Begitu balok kayu pasungan dilepaskan,BE tampak tersenyum ceriah. Ia kini kembali menikmati kebebasannya.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Laporan wartawan Pos Kupang, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM|MAUMERE--Empat tahun lamanya BE, warga Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Pulau Flores menderita gangguan jiwa.
Namun mulai Minggu (4/2/2018), BE bisa lebih leluasa menjalani sisa hidupnya, setelah ritual `roga goit' (buang sial atau tolak bala) dilakukan dan sebatang kayu dipasung pada kakinya digergaji.
Begitu balok kayu pasungan dilepaskan,BE tampak tersenyum ceriah. Ia kini kembali menikmati kebebasannya.
Andreas Robinson Bata, adik kandung BE menuturkan BE dipasung keluarga sejak 2013, karena sering keluar rumah tanpa tujuan dan bertindak agresif.
Baca: Meghan Markle dan Pangeran Harry Dipertemukan Dalam Kencan Buta, Siapa Makcomblannya?
"BE merantau ke Batam 2003. Tujuh tahun kemudian keluarga di Batam menyampaikan `wue' (kakak) BE sakit jiwa. Kami menjemputnya pulang ke sini (Maumere)," ujar Andreas, kepada pos-kupang.com, Senin (5/2/2018).
Andreas, mengatakan BE mulai mendapat pelayanan medis dari Dinas Kesehatan 2016 berkat laporan dari salah satu anggota Kelompok Kasih Insani (KKI) Maumere, Bambang Juje.
Baca: Petugas KPK Rasakan Hal Aneh Saat Geledah Villa Mewah Zumi Zola
"Kondisi `wue' BE sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya. Rencana semula, pasungan dibongkar Oktober 2017, tapi atas pertimbangan keluarga diputuskan baru dibongkar hari Minggu 4/2/2018)," ujar Andreas.
Pelepasangan kayu pasungan disaksikan utusan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Puskesmas Kopeta dan Perwakilan KKI Maumere dan sanak keluarga BE.(*)