Merasa Ditelantarkan di Papua, Warga Eks Transmigrasi Asal TTS Mengadu ke Pos Kupang
Oskar memberi alasan bahwa di Merauke, mereka tidak diperhatikan sebagaimana mestinya warga transmigrasi.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
lihat foto
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM|KUPANG--Oskar Cristian Teus (30), warga Desa Noemeto, Kabupaten TTS mengadu ke Redaksi Harian Pagi Pos Kupang, karena dirinya merasa ditelantarkan oleh pemerintah yang membawa mereka untuk transmigrasi ke Merauke, Papua.
Baca: Ternyata Pizza Lebih Sehat Daripada Sereal Loh, Ini Loh Kelebihannya
Oskar yang mendatangi Kantor Harian Pagi Pos Kupang, Senin (5/2/2018) sekitar pukul 08:30 wita. Mengenakan jeans biru dipadukan kaos dan jaket merah. Oskar mengatakan, keluarganya ke Papua tahun 1986 dan kala itu dirinya masih bayi.
"Saya bersama kedua orang tua dan kakak saya ke Papua mengikuti program pemerintah untuk transmigrasi. selama di sana saya merasa terlantar, maka itu tahun 2013 lalu saya ambil keputusan pulang ke NTT," kata Oskar.
Dia menjelaskan, peserta transmigrasi dari Kabupaten TTS tahun 1986 itu diberangkatkan oleh pemerintah sebanyak tiga rombongan, termasuk dia dan keluarga.
Ditanyai mengapa harus kembali ke NTT, Oskar memberi alasan bahwa di Merauke, mereka tidak diperhatikan sebagaimana mestinya warga transmigrasi.
"Karena itu saya kembali ke TTS. Pekan lalu saya mengadu ke Dinas Nakertrans Kabupaten TTS, saya diminta menunggu karena masih koordinasi dengan Dinas Sosial," katanya.
Baca: Ketua LPM Fatululi Berang Soal Genangan Air di Jalan Monginsidi
Ditanyai apakah dirinya akan kembali ke Papua, Oskar mengatakan, dirinya sudah tidak mau kembali ke Papua, karena di sana dirinya merasa terasing, apalagi suasana politik dan kenyamanan di Merauke tidak selalu stabil seperti di NTT.
Dia juga berencana akan mengadu ke DPRD NTT sehingga ada solusi dan juga pelajaran bagi warga NTT yang hendak mengikuti program transmigrasi.(*)
