Waduh! Bila Jembatan Termanu Roboh Maka Wilayah Amfoang Terancam Terisolasi
Ini salah satu hal yang dikuatirkan oleh camat Amfoang utara terkait dengan Jembatan Termanu
Penulis: Edy Hayong | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayon
POS-KUPANG.COM | OELAMASI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang memastikan Jembatan Termanu di Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang sangat rawan untuk dilalui kendaraan.
Pasalnya, kondisinya karena termakan usia sehingga terancam roboh. Warga terpaksa berjalan kaki untuk bisa melintasi jembatan tersebut, karena melintasi kali akan berhadapan dengan buaya yang cukup banyak.
Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Charles Panie kepada Pos Kupang, Kamis (25/1/2018) mengatakan, saat ini memang ancaman bencana di daerah ini cukup banyak baik banjir, tanah longsor maupun kerusakan infrastruktur jalan.
Dari pemantauan tim BPBD, telah terjadi bencana banjir di Bolok juga di Baumata, Sumlili. Tim sudah melakukan tindakan di lapangan dan tidak ada korban jiwa, juga terjadi kerusakan infrastruktur jalan di beberapa kecamatan.
Saat ini tim tengah melakukan pemantauan di wilayah Amfoang dan Amfoang Utara karena dari informasi, Jembatan Termanu sudah tidak bisa dilalui kendaraan karena terancam roboh.
"Kami dapat laporan kalau kendaraan tidak bisa lewat lagi di Jembatan Termanu. Makanya tim akan segera turun untuk melihat kondisi dan membuat laporan ke dinas teknis. Memang Jembatan Termanu itu sudah termakan usia dan belum pernah diperbaiki. Sekarang kalau mau melintas di kali cukup kesulitan karena buaya juga cukup banyak. Makanya jalan satu-satunya warga harus estafet dengan jalan kaki di jembatan tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Camat Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Ande E Naisunis, mengatakan, Jembatan Termanu di Kecamatan Amfoang Utara, yang menghubungkan beberapa kecamatan sekitar seperti Kecamatan Fatuleu Barat, Amfoang Barat Daya dan Amfoang Barat Laut, saat ini terancam putus.
Jembatan yang dibangun tahun 1994 dengan panjang sekitar 100 meter itu, kini sudah miring dan jika tidak segera diperbaiki maka akses transportasi di beberapa kecamatan itu macet total.
Camat Ande menuturkan, kesulitan utama yang sering dikeluhkan warga soal akses jalan. Kondisi ruas jalan di wilayah ini memang sangat buruk yang mengakibatkan waktu tempuh yang harusnya tidak sampai satu jam bisa molor hingga empat jam.
Belum lagi kondisi jembatan Termanu yang panjangnya sekitar 100 meter kondisinya saat ini sudah sangat memrihatinkan dimana posisinya sudah miring.
Padahal, jembatan ini sangat strategis untuk menghubungkan beberapa kecamatan seperti Fatuleu Barat, Amfoang Barat Daya dan Amfoang Barat Laut. (*)