Usai Keliling Belu, Marianus Sae Ja'I dan Tebe Bersama Warga di Graha Kirani Atambua
Marianus mengenakan kostum andalannya sementara Emilia tampil mengenakan kemeja putih lengan panjang yang digulung dipadu kain adat
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Edy Bau
POS-KUPANG.COM|ATAMBUA--Calon Gubernur NTT, Marianus Sae dan calon wakil Gubernur Emilia Nomleni berkesempatan mengunjungi wilayah Kabupaten Belu sejak Selasa (23/1/2018).
Beberapa agenda dilakukannya antara lain mengunjungi Uskup Atambua, Dominikus Saku, menghadiri acara pisah sambut Kapolres Belu di Atambua lalu menyapa para relawan MS-EN di Atambua, menyapa warga di Haekesak, Kecamatan Raihat dan menemui warga di Aula Graha Kirani Atambua pada Rabu (24/1/2018) malam.
Pantauan Pos Kupang, saat menyapa warga di Graha Kirani Atambua, Rabu malam, Marianus didampingi calon wakilnya, Emilia Nomleni.

Marianus mengenakan kostum andalannya sementara Emilia tampil mengenakan kemeja putih lengan panjang yang digulung dipadu kain adat (tais) berwarna dominan merah.
Ribuan warga terlihat memenuhi gedung serba guna tersebut dan antusias mengikuti menyampaian dari Marianus maupun dari Emilia yang dilakukan secara bergantian.
Tepuk tangan riuh terdengar ketika Marianus dan Emilia menyampaikan niat serta visi dan misinya untuk membangun NTT lima tahun ke depan.
Marianus pada kesempatan itu menyampaikan keberhasilan yang telah dilakukannya saat memimpin Kabupaten Ngada, termasuk bagaimana melakukan efisiensi anggaran pada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan mengalihkannya untuk pembangunan kepada masyarakat Ngada.
Setelah perkenalan dan penyampaikan visi dan misi dari Marianus Sae bersama pasangannya, acara dilanjutkan dengan Ja'I dan tebe bersama.
Irama musik Ja'I dan tebe membuat warga yang hadir turut bergoyang bersama pasangan calon ini.
Di sela-sela goyang bersama itu, beberapa warga terlihat berebutan untuk berfoto dengan MS maupun EN.
Koordinator relawan MS-EN Belu, Reynold Ganggidae kepada wartawan usai pertemuan di Graha Kirani Atambua mengatakan, kehadiran Marianus Sae dan Emilia Nomleni di Belu menjadi contoh dan teladan bahwa menjadi pemimpin tidak harus membuat sekat dengan rakyat.
"Pandangan saya, Marianus Sae adalah pemimpin yang visioner sedangkan Emilia Nomleni adalah keterwakilan gender. Saya kagum dengan prestasi MS selama membangun Ngada," kata Reynold.
Melihat antusiasme warga Belu menyambut Marianus dan Emilia, Reynold mengatakan figur MS yang merakyat telah mampu merebut hati rakyat sehingga di manapun MS hadir, selalu mendapat perhatian.
"Bisa langsung dilihat bagaimana antisiasme warga Belu akan sosok MS dan EN. Beliau berdua sangat dekat dengan rakyat dan telah merebut hati rakyat," pungkasnya. (*)