Agar Anda Tidak Digigit Komodo, Sebaiknya Ikuti Tujuh Panduan Ini

Begitu juga saat komodo ini tidur, pengunjung dan warga lokal tidak bisa mencuriga bahwa itu adalah komodo. Saat

Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS
Yosep Asak, korban gigitan Komodo, saat dievakuasi dari Pulau Rinca ke RS Siloam Labuan Bajo. 

POS KUPANG.COM - Kawasan Taman Nasional Komodo, di Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT merupakan tempat hidup komodo. Dalam kawasan itu ada dua pulau yang dihuni komodo serta beberapa pulau kecil tempat hidup binatang ini namun tidak ramai dikunjungi.

Loh Buaya, Pulau Rinca, Desa Rinca, dan Loh Liang, Desa Komodo, Kecamatan Komodo sebagai tujuan utama dari wisatawan mancanegara dan Nusantara untuk melihat langsung keberadaan komodo.

Dilihat sekilas, komodo kelihatan lugu, diam, tenang, namun memiliki insting alamiah yang tiba-tiba menyerang siapa saja. Saat binatang ini berjalan dan bergerak tidak menimbulkan kegaduhan di sekitarnya.

Begitu juga saat komodo ini tidur, pengunjung dan warga lokal tidak bisa mencuriga bahwa itu adalah komodo. Saat binatang ini bergerak tetap tenang dan tidak dapat diketahui bahwa itu adalah komodo.

Hanya orang-orang tertentu yang sudah terlatih yang bisa mengetahui gerak gerik komodo di tengah hutan belantara maupun di sekitar kawasan Loh Buaya dan Loh Liang. Juga tak semua warga di Desa Rinca dan Komodo mengetahui dan memahami gerak gerik binatang itu.

Warga Singapura yang digigit komodo.
Warga Singapura yang digigit komodo. (ISTIMEWA/)

Warisan dunia ini mendatangkan ratusan wisatawan mancanegara dan Nusantara dari seluruh dunia. Dari tahun ke tahun, jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo terus meningkat.

Di balik itu ada peristiwa yang memilukan dan menakutkan bagi wisman dan nusantara karena serangan binatang ini yang tak terduga. Serangannya sangat cepat, baik untuk pemangsanya maupun manusia. Apalagi saat binatang ini dalam keadaan lapar.

Menurut berbagai kisah yang diceritakan warga lokal maupun petugas ranger di Loh Buaya dan Loh Liang bahwa binatang ini tidak pernah mengalami kekenyangan.

Insting binatang ini sangat kuat, saat binatang ini tidur tetap bisa menyerang pemangsanya ketika ada pemangsa yang melewati di depannya maupun sekitarnya. Walaupun sebelumnya sudah memangsa binatang seperti rusa, babi hutan maupun kerbau liar yang ada di kawasan itu.

Komodo sangat peka dengan berbagai bunyi di sekitarnya. Bunyi apa saja yang didengarnya membuat komodo bergerak dan berjalan mengejar dimana bunyi itu berasal.

Pebalap MotoGP asal Italia, Valentino Rossi mengunggah foto liburannya di Taman Nasional Komodo, NTT.
Pebalap MotoGP asal Italia, Valentino Rossi mengunggah foto liburannya di Taman Nasional Komodo, NTT. (TWITTER/@VALEYELLOW46)

Dalam kurung waktu 43 tahun, sejak pertama kali orang asing, Baron Rudolf digigit komodo dan meninggal dunia pada 1974. Data terakhir, korban yang digigit komodo sudah 31 orang. Dan lima diantaranya termasuk Baron Rudolf meninggal dunia.

Korban terbanyak yang digigit komodo adalah warga lokal (12 orang) karena memang interaksinya paling tinggi.

Dengan peristiwa gigitan komodo itu, simak beberapa panduan yang sebaiknya dipatuhi dan diperhatikan oleh pekerja bangunan di kawasan Taman Nasional Komodo maupun wisatawan yang berkunjung.

1. Wajib Dipandu Ranger

Bagi wisatawan yang mengunjungi Loh Buaya dan Loh Liang harus dipandu oleh ranger atau pemandu yang sudah standby di dua pulau itu. Wisatawan dilarang berjalan sendirian karena di jalur-jalur trekking, komodo senang berjemur atau berjalan mencari daerah lembab.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved