Sakit Perut Selama 1 Tahun, Wanita Ini Miliki 148 Batu Empedu Berukuran Biji Jagung dalam Perutnya
Dalam operasi yang berlangsung selama satu setengah jam, tim dokter secara terpisah harus menyingkirkan batu tersebut satu per satu.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
POS-KUPANG.COM -- Huma Bai, wanita asal India ini menderita sakit perut yang sangat menyiksa selama lebih dari satu tahun.
Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (23/12/2017), Bai dirawat di Rumah Sakit Jeevan Jyoti di Madhya Pradesh, India sejak minggu lalu.
Dokter yang memeriksa menemukan kumpulan batu di kantung empedu milik Bai.
Dalam operasi yang berlangsung selama satu setengah jam, tim dokter secara terpisah harus menyingkirkan batu tersebut satu per satu.
Dokter berhasil mengeluarkan 148 batu empedu seukuran jagung milik Bai.
Baca: Buat Sedih, Lebih dari 10 Tahun Anak Menghilang, sang Ibu Tetap Berikan Hadiah Natal Setiap Tahunnya
Baca: Seram, di Balik Senyum Pangeran William dan Kate Middleton, Foto Ini Ternyata Simpan Hal Misterius
Baca: Lihat Foto Brooklyn Beckham di Ranjang Tersebar, Victoria Beckham Tuntut Pacarnya Sambil Posting Ini
Baca: Ada 7 Fakta Seputar BAB yang Mungkin Kamu Perlu Ketahui! Terpengaruh dari Hormon Ini Juga
Menurut penjelasan dokter, ratusan batu tersebut merupakan hasil diet berminyak Bai.
Tidak jelas seberapa serius kondisinya, batu empedu dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang parah.
Hal tersebut disebabkan karena batu itu bisa memblokir saluran empedu.
Sebelumnya, Bai pernah memeriksakan diri ke dokter namun tidak ada yang pernah memintanya melakukan sonografi.
"Bai datang ke rumah sakit pada 8 Desember lalu. Pertama, kami melakukan tes darah dan hasilnya normal. Kemudian kami memintanya melakukan sonografi. Dari situlah kami mengetahui empedu Bai berisi batu," jelas Markus Damor, dokter yang memimpin operasi Bai.
"Kami melakukan operasi dan mengeluarkan batu-batu tersebut satu per satu. Ukurannya berkisar antara 4-6 mm," tambahnya.
Saat ini belum jelas apakah Bai sudah diperbolehkan pulang atau masih harus menjalani perawatan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)