4 Orang Tewas dan Lainnya Terlantar di Rumah Sakit, Ini Penyebabnya!
Empat pasien dinyatakan meninggal dunia dan ribuan lainnya terdampar tanpa perawatan di sebuah rumah sakit.
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
POS-KUPANG.COM -- Empat pasien dinyatakan meninggal dunia dan ribuan lainnya terdampar tanpa perawatan di sebuah rumah sakit.
Hal ini terjadi setelah badan amal di rumah sakit tersebut menarik semua pekerjanya.
Dilansir dari Allafrica.com, peristiwa ini terjadi di sebuah rumah sakit di Republik Afrika Tengah.
Badan amal medis Medecins Sans Frontieres (MSF) bekerja di sana untuk membantu koraban perang di negara tersebut.
Namun, MSF telah mengevakuasi stafnya dan menghentikan programnya setelah markas nereja di Bangassou diserang pada Senin (20/11/2017) malam.
"Ini adalah keputusann yang sulit bagi kami, tapi kami tidak bisa membiarkan staff hidup di sana," kata kepala MSF Frederic Lai Manantsoa.
Baca: Hadiri Pernikahan Adiknya, Begini Tampilan Nadine Chandrawinata yang Bikin Susah Tidur
"Meninggalkan mereka semua adalah hal yang menyakitkan," tambahnya.
Kota yang berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, Afrika ini telah menyaksikan sebagian besar pemberontakan milisi Seleka untuk menggulingkan Presiden Francois Bozzie pada tahun 2013.
Hal ini memprovokasi sebuah serangan balasan dari pihak koalisi.
Setengah juta orang di wilayah tersebut bergantung pada MSF untuk layanan kesehatan.
Selain itu ada lebih dari 50 operasi yang sangat dibutuhkan atau berada dalam perawatan intensif saat dokter dan perawat meninggalkan mereka di rumah sakit.
Manantsoa juga mengatakan empat pasien sudah meninggal.
MSF adalah organisasi bantuan terakhir yang bekerja di Bangassou karena bantuan lain telah keluar dalam beberapa bulan lalu akibat kekerasan kata Joseph Inganji, kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Republik Afrika Tengah.
U.N menyetujui pengerahan 900 penjaga perdamaian tambahan untuk melindungi warga sipil di Republik Afrika Tengah pekan lalu, dan telah memperingatkan bahwa pertarungan etnis dapat turun kembali ke dalam konflik yang jauh lebih besar.