Ini Luas Lahan Kedelai untuk NTT yang Dialokasi oleh Kementerian Pertanian
Ini penjelasan pihak Kementrian Pertanian terkait dengan pengembangan tanaman kedelai di Manggarai Barat
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Marsel Ali
Laporan Wartawan Pos Kupang, Servatinus Mammilianus
POS KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan pengembangan Kacang Kedelai di NTT tahun 2017 ini untuk lahan seluas 40 ribu hektar.
Dari luas lahan itu, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mendapat jatah 2.250 hektar.
Kasubdit Direktorat Aneka Kacang dan Ubi pada Kementerian Pertanian, Edi Suwardi Wijaya, menyampaikan itu saat menghadiri kegiatan tanam perdana kedelai dari anggaran APBN Perubahan 2017 di Desa Nangalili, Kecamatan Lembor Selatan, Mabar pada Hari Jumat (6/10/2017).
"NTT mendapat alokasi 40 ribu hektar, termasuk di dalamnya untuk Kabupaten Manggarai Barat seluas 2.250 hektar. Kami harapkan agar memanfaatkan lahan-lahan tidur yang ada. Pada tahun 2018, kita harus bisa swasembada kedelai," kata Edi di hadapan anggota Kelompok Wanita Tani Wela Pada dan sejumlah petani lainnya di desa itu.
Dia meminta agar kedelai juga ditanam dengan cara disisip di antara tanaman lain di kebun. Disarankan juga agar menanamnya di pematang-pematang sawah, sebagai salah satu langkah mengantisipasi serangan hama dan penyakit pada tanaman padi.
Disampaikannya juga bahwa dari tiga komoditi unggulan, yakni padi, jagung dan kedelai, Indonesia berhasil melakukan swasembada padi dan jagung sehingga sekarang ini tidak diimpor. Sedangkan kedelai masih diimpor.
Ditagetkan pada 2018 kedelai juga tidak diimpor dan sudah swasembada.
Untuk konteks NTT, kata dia, Mabar memiliki potensi lahan yang sangat luas untuk mengembangkan kedelai. Dia meminta petani dan pemerintah setempat, bekerja sama untuk menyukseskan pengembangan kedelai.
Kegiatan tanam kedelai perdana hari itu, dihadiri Bupati Mabar, Agustinus Ch Dula; Wakil Ketua DPRD Mabar, Abdul Ganir; Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Anggalinus Gapul serta sejumlah pimpinan SKPD lainnya. (*)