Beginilah Kondisi JSB, Pelajar Pria Korban Pencabulan di Ruang Sauna!
Tak hanya Ketut, penyidik juga memeriksakan korban JSB ke psikolog RS Bhayangkara Polda Jatim.
POS KUPANG.COM -- Setelah menjadi korban pencabulan di ruang sauna Celebrity Fitness, menurut penyidik, kondisi kejiwaan JSB relatif stabil.
Awalnya memang dia terlihat seperti ketakutan.
Tak hanya Ketut, penyidik juga memeriksakan korban JSB ke psikolog RS Bhayangkara Polda Jatim.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Ana Fajriyatin mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan terhadap korban.
Baca: Jabatannya di Unair Dicopot! Setelah Dokter Ketut Cabuli Pelajar Pria di Ruang Sauna
"Yang ditunjuk untuk menerjunkan psikiater dari DP5A Jawa Timur. Sedangkan kami membantu melakukan pendampingan dan pendekatan ke keluarga dan teman-teman korban," ucap Ana, Selasa (4/4/2017).
Korban diketahui adalah siswa sebuah SMA swasta di Surabaya yang duduk di Kelas X.
Anak tersebut saat ini berusia 16 tahun.
Disampaikan Ana, saat ini ada sebanyak dua orang dari DP5A yang turun ke keluarga korban untuk mengetahui latar belakang keluarga dan kondisi anak.
"Sebab saat ini sudah mulai berkembang beritanya. Kami khawatir, gunjingan akibat maraknya berita pelecehan seksual ini mempengaruhi mental korban," ucap Ana.
Menurut wanita berkerudung ini, dalam pendampingan keluarga akan diberikan pemahaman bagaimana berkomunikasi dengan korban.
Keluarga sebagai pihak terdekat dari korban harus bisa menjaga komunikasi. Jangan sampai justru membuat anak terpojokkan dan merasa minder.
"Penanganannya untuk berapa hari kita akan lihat. Tergantung bagaimana mental anak. Yang jelas kita berupaya jangan sampai anak mengalami trauma," ucap Ana.
Lebih lanjut, DP5A juga akan melakukan pendekatan ke teman-teman di sekolah JSB.
Meski tidak mau menyebutkan sekolah asal si korban, menurut Ana, saat ini teman-teman korban sudah mulai membicarakan korban.
"Sekarang sudah ramai di kalangan sekolah. Karena itu, kami dampingi agar jangan sampai anak mengalami bullying," ucapnya.(Tribun Bali.Com)