Pemilik Warung di Tambolaka Tewas Dibantai 8 Perampok
Pemilik warung Yustina Tamo Ina Bora dan Paulus Mila Lalo, Warga Desa Wee Kambalaka, tewas dibantai, Minggu (3/11/2013) dini hari.
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA, PK -- Naas menimpa Yustina Tamo Ina Bora (44) dan Paulus Mila Lalo (36). Warga Desa Wee Kambalaka, Kecamatan Kota Tambolaka, ini tewas dibantai di warung sekaligus tempat tinggal keduanya, sekitar 100 meter dari gedung DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Minggu (3/11/2013) dini hari.
Paulus tewas di tempat karena menderita luka potong di sekujur tubuhnya. Yustina yang menderita luka potong meninggal di UGD Rumah Sakit Caritas, setelah dilarikan untuk mendapat pertolongan. Jenazah keduanya telah diambil anggota keluarga.
Kedua korban yang memiliki hubungan darah ini, dibantai kawanan perampok berjumlah delapan orang di warung yang letaknya berhadapan dengan Kantor Dinas Pertambangan dan Energi serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBD.
Bangunan warung berukuran 2,5 meter x 3 meter, berdinding gedek (belahan bambu yang dianyam) dengan atap seng itu pun dibakar, menyisahkan puing-puing.
"Kami mendapat laporan pukul 03.00 Wita. Jadi, kejadian sekitar pukul 02.00 Wita," kata Kapolsektif Loura, Kompol YT Goro, saat ditemui di Mapolsektif, Minggu pagi.
Setelah mendapat laporan dari warga bernama Dominggus Umbu, lanjut Goro, polisi langsung bergerak ke lokasi kejadian. Tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), polisi melihat ada beberapa warga sedang mengeluarkan seorang warga yang belakangan diketahui bernama Martinus Golu, dari sebuah lubang.
Martinus Golu menderita dua luka potong di tangan kanan. Diduga dia disembunyikan rekan-rekannya. Warga menemukan Golu setelah mengikuti jejak darah yang berceceran di tanah.
"Warga hendak membunuh dia tapi polisi melarang. Kami memberi pengertian, jika dia dibunuh, maka kita tidak tahu pelaku lain dan apa motifnya. Warga akhirnya mengerti dan menyerahkan Martinus Golu kepada polisi," jelas Goro.
Dari mulut Martinus Golu, demikian Goro, polisi mengetahui ada pelaku berjumlah 8 orang, termasuk dirinya. Seorang di antaranya dia kenal, yaitu Dominggus Bili alias Bapa Putra.
"Dia mengaku pelaku lainnya dia tidak kenal," ucap Goro saat ditemui di Mapolsektif Loura, Minggu pagi.
Martinus Golu menderita luka potong karena terkena parang korban, Paulus. Korban diduga memberi perlawanan hingga menghembuskan nafas terakhir.
"Saat ini Martinus Golu dirawat di rumah sakit. Sedangkan Bapa Putra sudah ditangkap di rumahnya di Kampung Bora Kanuwa, Desa Wee Londa. Keduanya belum dimintai keterangan," jelas Gora.
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, polisi akan memanggil tukang yang bekerja pembangunan kantor, tidak jauh dari lokasi kejadian, untuk dijadikan saksi. Polisi juga akan mencari tahu enam pelaku lainnya yang belum diketahui keberadaan mereka.
Sementara di lokasi kejadian, polisi sudah memasang police line. Di lokasi hanya terlihat puing-puing bangunan, karena sudah berubah jadi debu dan arang. Ada tujuh lembar seng yang diduga merupakan atap warung.
Barang pecah belah, seperti piring dan gelas berserakan. Di depan warung, darah berceceran di mana-mana, sebagiannya ditutupi dengan pasir.