Undana
Undana, Unimor dan Universitas Brawijaya Kolaborasi Riset Peternakan di TTU
Ia mengatakan, setelah diskusi ini dilanjutkan dengan pertemuan dan komunikasi bersama dan diharapkan semua proses berjalan lancar
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
"Bagaimana mengembangkan sapi Bali, peternakan. Kami mendapatkan informasi itu dan kemudian kami follow up," katanya.
Dia mengatakan, UB dan Undana maupun Unimor sebetulnya sudah lama melakukan kolaborasi dari berbagai program riset. Sehingga ini merupakan hal baik. Dia menyebut, UB didorong agar membantu dalam urusan stunting dan kemiskinan.
Adanya program ini paling tidak bisa terhubung ke agenda penting seperti stunting dan kemiskinan. Ia mengaku UB sendiri sudah menggelar workshop peternakan sapi Bali dengan narasumber dari Unimor dan Bupati TTU.
Workshop itu bertujuan untuk mendapat informasi dan pengalaman dari berbagai narasumber yang ada. Tim UB juga melakukan pendalaman dan membuat road map yang bisa digunakan sebagai landasan pengajuan proposal ke Kementerian.
"Masalah peternakan ini tidak dimulai dari nol, karena sudah ada riset peternakan yang sudah kita lakukan. Tinggal kita jahit," katanya.
Pihaknya berharap penelitian tahun depan ini ketika dibuka, agenda ini bisa dilaksanakan. Adanya pertemuan ini maka kesiapan dari tiga universitas ini menjadi penting. Dia mengatakan, road map bisa menjadi acuan untuk pengajuan proposal pada konsorsium itu. Dia menyebut, UB siap membantu dari sisi paten dalam pelaksanaan riset ini.
Wakil Rektor I Unimor Dr Yoseph Nahak Seran menyampaikan saat ini Unimor sedang melakukan penandatanganan MoU dengan Pemkab TTU. Salah satu hal dalam MoU itu berkaitan dengan penelitian peternakan.
Dia menyebut workshop dengan UB beberapa waktu lau dimaksudkan untuk pemetaan sapi Bali di TTU. Adanya informasi awal itu menjadi bahan dalam melakukan identifikasi dan arah penelitian. Termasuk untuk menyiapkan riset dalam jangka panjang.
"Itu menjadi sebuah output. Kita di Unimor siap menindaklanjuti, kolaborasi ke depannya," katanya.
Dia mengatakan, pada riset hilirisasi kolaborasi Unimor dan UB sedang dilakukan. Baginya pengajuan proposal pada riset untuk tahun depan itu sangat penting. Unimor akan mengukuhkan dua guru besar yang akan terlibat dalam penelitian selanjutnya.
Sekretaris LP2M Unimor Yakobus E. A menambahkan, pihaknya terus memberikan dukungan terutama dalam visi Kementerian. Unimor juga sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk program riset. Ia berharap, beragam topik riset di Pulau Timor bisa diangkat dalam
"Tahun ini Unimor hilirisasi lolos pendanaan, kolaborasi ini berkelanjutan dan berjenjang," kata dia.
Kepala LP2M Undana Dr Hery Kotta mengatakan, kegiatan ini penting untuk mendorong NTT sebagai lumbung ternak. Namun, ia mengingatkan tentang kualitas pakan di NTT yang tidak tersedia. Apalagi NTT punya musim kemarau yang panjang.
Dia juga menyampaikan tentang sistem peternakan NTT yang selama ini masih menganut sistem pemeliharaan secara tradisional. Selain itu, ada akses ke pasar dan masih banyak peternak menjual induk ternak.
"Mudah-mudahan kita bisa menghasilkan proposal yang baik. TTU mencatat mini range yang bisa kita hidupkan kembali," katanya.
FKIP Undana Jadi Mercusuar Pendidikan, Prof. Malkisedek Taneo Siap Bawa Universitas ke Level Global |
![]() |
---|
Jika Terpilih Jadi Rektor, Prof. Apris Adu Bakal Rangkul Calon Lainnya |
![]() |
---|
Prof. Malkisedek Taneo Bersyukur Lolos ke Tahap Kedua Pemilihan Rektor Undana |
![]() |
---|
Tiga Nama Lolos Penyaringan, Undana Siap Masuki Tahap Pemilihan Rektor 2025–2029 |
![]() |
---|
Bupati Kupang Yosef Lede Minta Dukungan dari Undana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.