PUBLIK Belanda geger dan sewot. Bayangkan saja pemain legendaris negeri itu yang setiap tutur katanya dianggap sakti mandraguna, Johan Cruyff, lebih menjagokan Spanyol di babak final Piala Dunia 2010 malam ini.
DI bidang politik praktis, kiranya belum ada tokoh yang mewariskan pesan jitu, bernas dan terutama indah seperti Kanis Parera atau lebih tersohor dengan sapaan Bung Kanis Pari (1930-1987). Inilah secuil pesan Bung Kanis, tokoh politik legendaris yang pernah dimiliki Propinsi Nusa Tenggara Timur.
JERMAN berkibar di Afrika, Inggris tetap hot dengan gosip- gosipnya. Memang bukan Inggris kalau sepi dari gosip. Setelah musuh bebuyutannya itu mempermalukan tim "Tiga Singa" 4-1 dan menyepak Argentina 4-0, tabloid Inggris, The Sun menulis dengan sudut pandang (angle) spesial tentang Pelatih Jerman, Joachim Loew.
PIALA Dunia senantiasa menciptakan moment spesial yang akan dikenang selalu. Suatu hari di bulan Juli enam puluh tahun lalu, stadion terbesar di dunia, Maracana ditelan keheningan terhebat dalam sejarah sepakbola.
TUAN dan puan kiranya masih ingat film serial Baywatch yang ditayangkan salah satu stasiun televisi Indonesia beberapa tahun silam. Serial ini pertama kali diluncurkan tahun 1989 dan tayang secara mingguan di stasiun televisi NBC. Di luar dugaan film yang diilhami dari cerita Greg Bonnan itu sangat populer dan bertahan selama sepuluh tahun lebih. Bahkan Baywatch -- termasuk spin-off berjudul Baywatch Night ditayangkan di lebih dari 140 negara termasuk Indonesia.
SEPAKBOLA bukan hanya soal prestasi. Bola juga membawa tragedi. Tragedi kehidupan manusia yang lama membekas di relung hati. Sejauh ada tangis, maka kegembiraan pun tak sepenuhnya mempunyai nilai sukacita. Itulah yang selalu diingat Diego Armando Maradona.
SUKSES selalu menghadirkan romantisme sejarah. Begitulah yang sedang menghiasai relung hati publik Belanda hari-hari ini ketika ziarah sepakbola tim Oranye di Piala Dunia 2010 berjumpa lagi dengan musuh abadinya, Brasil.
KETIKA menonton siaran langsung laga pembukaan Piala Dunia 2010 antara Afrika Selatan melawan Meksiko 11 Juni 2010 yang lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah berkata demikian. "China juga tidak masuk (Piala Dunia 2010), bukan?" Pernyataan presiden itu bukan tanpa makna.
LELUCON yang tidak lucu. Begitulah yang dilakukan politisi senior Italia, Umberto Bossi. Sehari menjelang laga hidup mati antara juara bertahan Italia vs Slowakia, Kamis (24/6/2010), politisi dari Lega Nord itu secara bercanda menyarankan Italia membeli saja sejumlah pemain Slowakia agar menang.
NAMANYA Sara Carbonera. Cantik? Ya, pastilah! Carbonera adalah reporter stasiun televisi Telecinco. Usai pertandingan Spanyol melawan Swiss di Durban, Rabu (16/6/2010), Sara Carbonera dengan sangat meyakinkan mewawancarai kiper sekaligus kapten tim Spanyol, Iker Casillas.
PARADOKS sepakbola mulai menampakkan wajahnya di bumi Bafana Afrika Selatan. Spanyol dengan agresivitasnya yang enak ditonton, dengan semangat tempur luar biasa sejak menit pertama, dengan segudang pemain terbaik dunia justru keok menghadapi tim medioker Eropa, Swiss.
HARI menjelang remang di Marienplatz, jantung Kota Munich. Batin telah lama bergumam, pulanglah ke hotel sekarang! Hampir seharian menikmati kejayaan negeri orang. Tapi kaki tak hendak beranjak. Sontak teringat pesan seseorang menjelang keberangkatan ke Jerman. Jangan lupa lihat museumnya!
MALAM itu di beranda rumah tua warisan leluhur, kutatap bulan di langit bening. Semilir dingin bayu dari selatan menebarkan aroma gunung. Sungguh melonggarkan rongga dada. Bulan sedang meluluhkan seluruh raganya ke bumi, menerangi halaman rumah berdinding bambu. Sunyi!
SAYA percaya adanya Tuhan, tapi saya tidak beragama. Saya bukan seorang Kristen, bukan juga Islam. Apakah Anda yang setiap hari Minggu pergi ke gereja lebih toleran dibandingkan dengan saya?
POSISINYA tidak mencolok mata. Tidak eye catching menurut terminologi media. Agak tersudut di pojok halaman terujung. Sekilas lihat bisa terlewatkan. Jika tak cermat gagal jumpa. Kalimatnya singkat, padat dan jelas. Isinya kurang lebih demikian. "Konsultasi skripsi dijamin tuntas sepekan. Jl. Duren III Gg Rona No. 2. Hub Dimas 081335667xxx. Tarif nego."
DI Muara Tanjung Barat, Jakarta Selatan tiga ratus perempuan rela sesak berdesak demi muara perbaikan nasib. Mereka kehilangan sebagian kebebasannya. Tak bebas pergi ke mana-mana bahkan sekadar belanja lipstik dan bedak. Empat bulan menanti. Muara kepastian itu tak pernah datang. Mereka meratap!
BERITA itu mungkin tak terlalu penting bagi orang-orang penting yang sedang fokuskan perhatian serta energi menghadapi pemilihan umum kepala daerah di sejumlah tempat di beranda Flobamora. Boleh jadi kabar itu tak menarik bagi mereka yang sedang terpukau oleh sinetron politik Bank Century yang saban hari menghiasi layar televisi.
PENAMPILAN lima sekawan, Kamson, Sandi, Dimas, Harjunero dan Kusuma sungguh meyakinkan. Cara berbusana, potongan rambut serta cara mereka bicara tidak secuil pun memancing rasa curiga. Apalagi lawan bicara lima sekawan yang berkeliling ke mana-mana dengan mobil itu adalah para pemilik kios yang pendidikannya pas-pasan saja.
ANAK SoE kena batunya saat hari raya Natal 2009 yang lalu. Gara-gara urusan di Kupang yang tidak bisa dia tinggalkan, Anak SoE tidak sempat bersilaturahmi dengan orangtua angkatnya di SoE, ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Padahal dia mendapat hak libur Natal selama empat hari.
"MANUSIA yang bikin saya jengkel adalah bendahara gaji," kata Dorus dengan mimik serius saat kami `makan sore' di Wae Lengga, perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada pekan lalu. Jarum jam menunjukkan pukul 15.43 wita ketika kami menikmati menu masakan Padang di Wae Lengga yang diguyur gerimis sore itu.
PANITIA pembangunan sebuah rumah ibadah sungguh dibikin repot. Batu bata, pasir, besi dan semen sudah tersedia. Demikian pula dengan seng, kosen pintu dan jendela. Dana cadangan pun sudah siap. Panitia tinggal mencari tukang untuk merampungkan rumah ibadah tersebut.
SELAMAT Tahun Baru 2010. Izinkan beta di awal tahun ini bercerita tentang secuil kerepotan berkaitan dengan pengumuman hasil testing Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Jikalau tuan dan puan pembaca setia Pos Kupang, beta yakin telah merasakan ketidaknyaman di penghujung tahun 2009. Hampir sepekan koran Pos Kupang telat terbit. Dan, terlambat tiba di tangan pembaca dan mitra.
WAJAH Markus Solu, Vensensi Solu dan keenam anak mereka sumringah ketika keluar dari ruang pengobatan gratis di Gereja GMIT Zaitun, Pitay siang itu, Sabtu 12 Desember 2009.
OM Maksi melirik jam elektronik di ponselnya. Dia tak menduga waktu telah menunjukkan pukul 22.00 Wita. Pantas arus lalu lintas menuju salah satu kawasan perumahan di Kota Kupang lengang.
THOHIR dan Febriadi mengubah ruang sidang yang terhormat menjadi ruang kelas murid Taman Kanak-Kanak (TK). Mereka bertengkar lalu kejar-kejaran. Seru! Febriadi berlari sambil membawa kursi untuk dipukulkan ke Thohir.
BARU sekitar lima menit take off dari Bandara Aroeboesman Ende di pagi yang cerah itu, Pilot Agus Maaruf tiba-tiba melihat ada yang aneh dengan mesin sebelah kanan. Rupanya oli bocor.
OM Dinus kembali menjalani rutinitas pagi itu. Bangun tidur sekitar pukul 06.00, lelaki setengah baya itu menuju ke dapur mengambil makanan yang telah disiapkan istrinya semalam. Makanan siap saji hasil olahan dari berbagai macam bahan tersebut sudah diisi dalam dua ember plastik bekas ukuran 20 liter.
SUNGGUH, beta terganggu dengan kata itu. Di akhir pekan yang baru lewat, seorang sobat karib mengirim surat elektronik usil yang menohok. "Bintangmu Gemini kan? Nah, dirimu masuk kelompok tukang selingkuh. Nanti kuberitahu istrimu agar waspada." Waw! Mana tahan dituding seperti itu.
BOCAH berusia dua tahun itu didekapnya erat-erat lalu dicium beberapa kali. Frengki yang sebelumnya menangis akhirnya terdiam dalam dekapan sang ayah yang juga menitikkan air mata. Beberapa ibu dari Alak turut menangis. Mata sejumlah anggota polisi serta wartawan pun tampak berkaca-kaca.
PESAWAT berguncang pelan. Tak terasa kami sudah di atas Kota Palembang ketika perempuan awak kabin bersuara seksi mengingatkan untuk mengenakan sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi dan melipat meja karena sesaat lagi pesawat akan landing di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.