Popnas XVII 2025
Manager Meeting Mentok, Pertandingan Cabang Tinju Dibatalkan
Pembatalan pertandingan ini sangat disayangkan oleh peserta peserta Popnas. Padahal 56 petinju yang akan berlaga di 28 partai telah hadir
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pertandingan cabang olahraga (Cabor) tinju Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang sedianya akan dilaksanakan Senin 3 Oktober 2025 di Gelanggaang Renang, Jakarta Utara (GRJU) di Jl. Yos Sudarso Tanjung Priok, Jakarta Utara, batal dilaksanakan. Pembatalan secara sepihak ini dilakukan oleh pihak penyelenggara.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta yang juga adalah Ketua Pengurus Besar (PB) POPNAS XVII 2025, Andri Yansyah mengatakan, penyelenggara pertandingan tinju Popnas XVII 2025 yang berlangsung 3 – 9 November 2025 adalah Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi).
Andri menjelaskan hal itu saat menghadiri manager meeting cabor tinju, Selasa 2 November malam di salah satu ruang meeting Sunlake Hotel Waterfront Jalan Danau Permai Raya, Sunter, Jakarta.
Pembatalan pertandingan ini sangat disayangkan oleh peserta peserta Popnas. Padahal 56 petinju yang akan berlaga di 28 partai pada hari pertama telah hadir di venue pertandingan. Mereka sudah siap bertanding. Termasuk seluruh perangkat pertandingan dari Pertina.
Pihak penyelenggara juga tidak menyiapkan sejumlah kebutuhan pertandingan. Termasuk mobil ambulance, dokter, dan tenaga medis sebagai salah satu persayaratan dimualinya pertandingan.
‘’Aspek medis dan keselamatan kesehataan petinju adalah prioritas utama dalam pertandingan,” tegas Warta Ginting, salah satu wasit hakim senior Pertina.
‘Pemboikotan’ pertandingan tinju Popnas menurut sejumlah pelatih dan pengurus provinsi Pertina yang hadir di Jakarta penyesalkan sikap arogansi pihak penyelenggara yang seenaknya membatalkan pertandingan.
‘’Hasil keputusan tehnical meeting wajib dijalankan oleh penyelenggara. Apalagi keputusan dilakukan secara kolektif," lanjut Warta.
"Drawing juga sudah dilakukan. {Pemeriksaan Kesehatan dan penimbangan atlet yang mau bertabding, juga sudak dilakukan. Tapi pihak penyelenggara tidak komitmen. Justru membatalkan secara sepihak pertandingan tanpa ada penjelasan. Apa apa inji,” pekik Dedy, pelatih asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan nada tinggi.
Hal senada ditegaskan Darman Hutauruk. Pelatih senior asal Riau ini mengaku heran dengan sikap penyelenggara.
‘’Baru kali ini ada penyelenggara event yang memboikot keputusannya sendiri. Ada apa ini?’’ cetus Darman.
Ketua Pengprov Pertina Sumatera Utara, Sabam Manalu tak kalah herannya. Menurut dia, perbedaan pendapat dalam negara demokrasi, sah-sah saja.
‘’Apalagi aspirasi kita masih dalam koridor technical meeting. Dan itu dibenarkan di negara manapun. Apalagi Indonesia sebagai negara demokrasi. Jika ada Keputusan, dan itu putusan Bersama wajib dijalankan oleh semua pihak,” jelas Sabam.
Tapi kenyataanya, lanjut Sabam ‘’Hari ini baru ada kejadian bahwa hasil technical meeting diboikot sendiri oleh pemerintah,” katanya.
‘’Pemerintah dalam hal ini penyelenggara Popnas sudah melakukan insubkoordinasi dan ketentuan. Apalagi sampai Kemenpora dan Bapopsi menekan Dispora Provinsi. Tidak boleh pemerintah mengintervensi olahraga,” timpal Sri Syahril, Sekretaris Pengprov Pertina Sulsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/TM-Tinju-Popnas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.