Bali United

Ambisi Bali United Masuk Lima Besar Klasemen Sementara Liga Super Musim Ini Gagal

Pertandingan pekan ke-11 tersebut walaupun tensi tinggi namun dewi fortuna belum berpihak pada tuan rumah Bali United.

Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
Kolase-instagram
DUEL MAUT- Duel maut di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Sabtu (1/11/2025) berakhir dengan skor 1-0 untuk Persib Bandung 
Ringkasan Berita:

 

POS-KUPANG.COM- Ambisi Bali United untuk masuk lima besar klasemen sementara Liga Super 2025/26 gagal setelah kalah tipis 0-1 dari Persib Bandung.

Pertandingan pekan ke-11 tersebut walaupun tensi tinggi namun dewi fortuna belum berpihak pada tuan rumah Bali United.

Bali United masih tetap bertahan di posisi 8 besar dengan mengoleksi 13 poin sementara sang lawan Persib Bandung terus merangkak ke puncak klasemen.

Persib berada di posisi empat klasemen sementara dengan 19 poin terpaut satu poin dari dua tim di atasnya yakni Malut United dan Persija Jakarta yang mengantongi 20 poin.

Sementara Borneo FC masih berada di puncak klasemen sementara dengan mengoleksi 24 poin.

Baca juga: Gelandang Bali United Mirza Mustafic Diusir Wasit, Persib Bawa Pulang Poin Penuh

Kekalahan tipis 0-1 Bali United dari Persib Bandung membuat suporter tuan tuan rumah geram pasca Mirza Mustafic terkena kartu merah.

Suporter tuan rumah, Semeton Dewata menilai kartu merah yang dialami Mirza sejatinya tidak perlu terjadi karena menurunkan tensi permainan Bali United.

Mirza Mustafic, yang masuk sebagai pemain pengganti, harus meninggalkan lapangan pada menit ke-68 usai melakukan pelanggaran keras berupa terjangan kaki terhadap pemain Persib, Uilliam Barros. 

Keputusan wasit yang memberinya kartu merah langsung dianggap sebagai titik balik hancurnya pertahanan Serdadu Tridatu.

Melalui berbagai platform media sosial, Semeton Dewata mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap keputusan ceroboh pemain asal Luksemburg tersebut. 

Baca juga: Duel Maut Bali United VS Persib Jadi Ajang Unjuk Gengsi Peraih Back to Back Champions

"Baru masuk langsung kartu merah. Keputusan yang fatal dan langsung mengubah jalannya pertandingan. Jelas unggul jumlah pemain membuat Persib semakin leluasa menekan kita," tulis salah satu akun suporter di Twitter/X.

"Kami butuh fresh leg untuk menekan, bukan malah kehilangan satu pemain. Kartu merah itu murni kesalahan individu yang tidak bisa dimaafkan dalam laga sepenting ini," bunyi komentar lain di Instagram resmi klub.

Gelandang nomor 10 itu dianggap melakukan upaya mencederai lawan. 

Namun Coach Johnny menilai ada keputusan wasit yang kurang tepat saat momentum tersebut. 

"Saya pastinya kecewa dengan kartu merah itu karena mengubah jalannya pertandingan". 

"Sebelum adanya kartu merah itu, wasit harusnya melihat pelanggaran yang terjadi kepada Boris," terang Coach Johnny. 

Baca juga: Gelandang Bali United I Kadek Agung Bertekad Putuskan Rantai Kemenangan Persib

Tertinggal 0-1 dari tamunya, Serdadu Tridatu kembali mendapatkan peluang yang hampir berbuah gol dari Kadek Agung di penghujung babak kedua. 

Sayang, tandukannya melalui sepak pojok masih mampu ditepis Teja Paku Alam di bawah mistar gawang Maung Bandung. 

"Kami masih terus berproses dalam tim terutama dalam mengembangkan permainan tim ini". 

"Saya kecewa dengan hasil pertandingannya, namun saya bangga dengan perkembangan tim ini yang terus menuju perkembangan yang baik," pungkas Johnny.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved