Tour de EnTeTe 2025

Tour de EnTeTe Melekat di Benak Masyarakat Kabupaten TTU

Pekikan ratusan siswa-siswi SMP dan SMA/SMK di Kota Kefamenanu menggema di garis finis etape pertama Tour de EnTeTe 2025 Kota Kefamenanu.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
MASUK FINISH - Para pebalap sepeda saat memasuki garis finish etape pertama Tour de EnTeTe 2025 di Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, NTT, Rabu, 10 September 2025 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 


POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pekikan ratusan siswa-siswi SMP dan SMA/SMK di Kota Kefamenanu menggema di garis finis etape pertama Tour de EnTeTe 2025 Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu, 10 September 2025. 

Mereka berjejer di bahu jalan dengan kepala menjulur ke lintasan ketika bunyi sirene kendaraan roda dua dan roda empat satuan polisi lalu lintas meraung dari jarak 500 meter.

Ratusan bendera mini dari berbagai negara melambai di genggaman anak-anak tersebut. Merah putih masih mendominasi di sepanjang lintasan menuju garis finis.

Langit jantung di Kota Kefamenanu merekah kuning langsat. Tak ada hujan. Beberapa orang polisi yang siaga di pinggir jalan melambaikan tangan mengingatkan para siswa agar tidak masuk ke lintasan.

Para fotografer dengan kamera laras panjang mengatur posisi dengan sudut pandang terbaik. Lintasan lengang menanti wajah perdana muncul dari balik tumpukan kepala.

Di sudut jalan seorang ibu menjajakan dagangannya. Tak jauh dari sana, seorang pria bertubuh kekar sibuk melayani puluhan penikmat es kelapa.

Terik mentari masih mengikat. Sesaat, teriakan kemudian pecah. Ratusan pasang mata menatap lekat. Seorang pria berbaju putih dipadu celana biru muda dengan sisa tenaga mengayuh pedal sepeda melaju cepat.

Ia disusul pria berkulit putih dengan baju dan celana berwarna hijau berpadu kuning. Di sampingnya, seorang pria berkulit sawo matang dengan kostum khas Tim Sepak Bola Negara Kroasia berjibaku mengalahkan lelah.

"Mereka hebat," celetuk seorang pria bernama Randy yang berdiri tak jauh dari penulis.

Decak kagum ini disampaikan bukan tanpa alasan. Para pebalap sepeda bisa menaklukkan lintasan balapan dengan waktu tempuh lebih cepat dari mobil bis jurusan Kupang-Kefamenanu.

Tak tanggung-tanggung mereka hanya menghabiskan waktu 4 jam 16 menit (untuk peraih juara 1, 2 dan 3). Catatan waktu yang sulit disamai seorang manusia biasa (bukan atlet).

Randy menilai kondisi fisik para pebalap sepeda tidak kalah dengan mesin kendaraan roda dua dan roda empat. Aksi para pebalap menjadi tontonan menarik.

Ia turut melambaikan tangan ketika pebalap perdana asal Negara Perancis Axel Habert mengangkat kedua tangannya merayakan kemenangannya saat memasuki garis finis. Tak ada raut lelah.

Waktu menunjukkan pukul 14.55 WITA. Mentari tak bosan mengunyah kulit. Pebalap sepeda Axel Habert sukses menyabet juara 1 etape pertama Tour de EnTeTe dengan rute Kupang-Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Pebalap dari Paris Cycling Team asal Negara Perancis itu sukses meraih podium pertama usai finish di urutan 1 etape pertama event itu.

Sementara di podium kedua diraih Matej Drinovec dari Negara Australia dan podium ketiga disabet Jericho Jay Acula Lucero asal Negara Filipina. Mereka sukses mencatatkan nama perdana dalam etape pertama ini.

Selain itu, prestasi membanggakan ditorehkan rider muda asal Indonesia Muhamad Herlangga. Ia berhasil mencatatkan namanya sebagai juara kategori Daily KOM Classification.

Sementara pebalap sepeda asal Indonesia lainnya bernama Muhammad Raidan Maulidan menyabet juara kategori Individual General Classification of Indonesian Riders.

Axel Habert mengaku senang bisa berpartisipasi dalam event balap sepeda Tour de EnTeTe tersebut. Pasalnya, tidak hanya lintasannya yang menantang namun juga alam yang masih natural menjadi pemandangan menakjubkan.

Ia juga mengaku senang dengan sambutan dari masyarakat di Provinsi NTT khususnya di Kabupaten TTU. Support dari masyarakat ini menjadi salah satu hal yang menarik sekaligus dukungan penuh bagi mereka.

Axel menegaskan bahwa, rute etape pertama sejauh 200 Kilometer ini sangat berat. Dalam perjalanan Axel sempat terjatuh pada salah satu turunan tajam namun bisa melanjutkan balapan lagi.

Dia juga mengaku cukup lelah karena baru tiba di Kota Kupang pada, Selasa, 9 September 2025 kemarin untuk mengikuti event ini. Perjalanan panjang membuatnya cukup kesulitan ketika pertama kali beradaptasi dan memulai balapan.

Meskipun masih dihantui rasa lelah karena perjalanan panjang dari Perancis namun, Axel mengaku bersyukur bisa menyabet juara 1 pada etape pertama ini.

Axel juga menegaskan bahwa, ia pernah mengikuti balap sepeda di rute yang cukup ekstrem. Oleh karena itu, rute etape kedua Kefamenanu-Atambua diharapkan tidak cukup sulit untuk dilintasi. 

Sementara itu, Peraih juara II Balap Sepeda Tour de EnTeTe, Matej Drinovec memastikan bakal mempromosikan destinasi wisata dan alam Provinsi NTT khususnya Kabupaten TTU usai mengikuti event balap sepeda Tour de EnTeTe ini.

Pebalap asal Australia yang tergabung dalam Nex Velofit Team dengan nomor Bib 55 ini mengaku terkesan dengan keindahan alam di Provinsi NTT dan Pulau Timor pada khususnya.

Ia menjelaskan, jarak 200 kilometer bukan merupakan sesuatu yang mudah meskipun ia merupakan seorang atlet balap sepeda. Matej juga mengaku cukup kesulitan menaklukkan lintasan sejauh 200 kilometer tersebut.

Matej mengaku terkesan dengan keindahan alam yang masih sangat original di Indonesia khususnya di Provinsi NTT dan Pulau Timor.

Ia memastikan bakal kembali mengunjungi Indonesia khususnya Pulau Timor, Provinsi NTT untuk menikmati keindahan alam di sini.

Lebih daripada itu menegaskan bakal hadir kembali untuk berpartisipasi dalam event Tour de EnTeTe jilid II maupun event lain di NTT pada masa mendatang.

Matej berharap, event balap sepeda di Provinsi NTT lebih sering diselenggarakan.

Sebagai informasi sebanyak 78 pembalap yang tergabung dalam 16 tim berpartisipasi dalam Event Balap Sepeda Tour de EnTeTe ini. Mereka berasal dari 14 negara (termasuk Indonesia).

Mereka bakal menjajali rute sejauh 1.452,1 kilometer. Tour de EnTeTe ini bakal melintasi tiga pulau besar di Provinsi NTT yakni Timor, Sumba dan Flores.

Pekikan ini menjadi tanda bahwa event ini mendapat tempat di hati masyarakat. Menantang nyali. Merawat asa generasi muda. Seperti senandung lagu, Tour de EnTeTe melekat di benak. (bbr)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved