Breaking News

Liputan Khusus

LIPSUS: 85 Persen Pelajar Terpapar Seks Bebas, Kasus HIV AIDS Meningkat

Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Lembata menemukan banyak pelajar SMP dan SMA pada 16 sekolah terpapar seks bebas.

|
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
SOSIALISASI - Suasana Sosialisasi HIV AIDS di Aula PKK Kabupaten TTS, Kelurahan Taebneno, Rabu (17/9/2025). 

Darius menuturkan, penularan HIV di Lembata meliputi beberapa faktor, mulai dari banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk para pekerja seks tanpa pengawasan yang baik.

"Kita juga terkendala anggaran, selama ini Rp 10.000.000, bahkan sampai Rp 5.000.000," ujar Darius. 

Sementara Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang berencana membentuk tim Relawan Pendidik Sebaya di setiap sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Kota Kupang.

Program ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah maraknya praktik prostitusi terselubung di kalangan remaja serta memberikan edukasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada para pelajar.

Sekretaris KPA Kota Kupang, Julius Tanggu Bore, mengatakan pihaknya telah menyiapkan program pembentukan relawan tersebut sebagai bagian dari upaya pencegahan dini.

"Sementara kami ada siapkan program pembentukan Relawan Pendidik Sebaya," ujar Julius yang akrab disapa Jems, Selasa (7/10/2025).

Ia menjelaskan, relawan yang dibentuk nantinya akan berperan aktif memberikan edukasi dan informasi kepada sesama pelajar mengenai bahaya HIV/AIDS dan pentingnya menjaga perilaku sehat.

"Relawan Pendidik Sebaya ini bertugas untuk mengedukasi atau bercerita dengan teman-teman lainnya tentang bahaya HIV/AIDS," tambahnya.

Lebih lanjut, Julius berharap program tersebut dapat segera diterapkan di seluruh SMP di Kota Kupang, dan ke depan bisa diperluas ke jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi, agar edukasi mengenai pencegahan HIV/AIDS dapat menjangkau lebih banyak kalangan muda. 

HIV/AIDS Meningkat

Menurut Jems, kasus HIV/AIDS di Kota Kupang terus menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Hingga Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.529 warga hidup dengan HIV/AIDS. Jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus sejak tahun 2000 hingga 2025. 

Ia menegaskan, laki-laki masih mendominasi jumlah penderita dibanding perempuan, dengan tren peningkatan yang terjadi hampir setiap tahun.

"Kasus HIV/AIDS di Kota Kupang terus meningkat. Ini menjadi sinyal penting bahwa masyarakat harus memperkuat kesadaran, melakukan pemeriksaan dini, dan mencegah penularan, terutama di kalangan usia produktif," kata Jems.

Selama kurun waktu 25 tahun terakhir, menurut Jems peningkatan kasus HIV AIDS di Kota Kupang berlangsung signifikan. Puncak kasus tertinggi terjadi pada tahun 2012 dengan lebih dari 400 kasus baru dalam satu tahun. 

Baca juga: LIPSUS: Satu SPPG di Kota Kupang Dinonaktifkan, Buntut Kasus Keracunan Siswa

Data KPA menunjukkan bahwa usia produktif (20-49 tahun) merupakan kelompok dengan jumlah penderita terbanyak, yakni lebih dari 1.600 kasus.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved