Ende Terkini
Enam Siswa Ujian ANBK di Sekolah Tetangga, Tower BTS Tidak Berfungsi Maksimal
Keterbatasan akses internet masih menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di wilayah Ende
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE - Keterbatasan akses internet masih menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sejumlah wilayah pelosok Kabupaten Ende.
Contohnya yang terjadi di SDN Molekelisamba, Desa Mole, Kecamatan Ndori. Enam siswa kelas V terpaksa menumpang ujian di sekolah tetangga karena jaringan internet di sekolah mereka sangat lemah.
Padahal sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari sekolah mereka.
Pelaksanaan ANBK untuk keenam siswa tersebut dilakukan di SDI Iliwedo 1, Desa Serandori, Kecamatan Ndori, yang berjarak sekitar empat kilometer dari SDN Molekelisamba.
Ujian berlangsung selama dua hari, pada 22 hingga 23 September 2025, dengan materi literasi pada hari pertama dan numerasi pada hari kedua.
“Dari sekolah kami seperti tahun kemarin. Pelaksanaan ANBK mandiri tetap pinjam ruangan kelas SDI Iliwedo 1. Masalahnya, di sekolah kami jaringan untuk akses internet masih lemah. Walau ada tower, namun tidak menjamin akses internet untuk kebutuhan besar. Paling hanya jaringan biasa, kadang lemot, kadang hilang total,” ungkap Kepala SDN Molekelisamba, Gena, saat dikonfirmasi Pos Kupang, Kamis (25/9/2025).

Selama dua hari pelaksanaan ANBK, pihak sekolah harus menyewa mobil untuk mengangkut enam siswa
beserta guru pendamping dari SDN Molekelisamba ke SDI Iliwedo 1. Semua biaya transportasi diambil dari Dana Bantuan Operasional Sekolah Kinerja (BOSP).
Sejak program ANBK digulirkan pemerintah empat tahun lalu, sekolahnya selalu harus mencari tempat lain untuk bisa melaksanakan ANBK karena belum tersedianya jaringan internet yang memadai di lingkungan sekolah.
“Saya sudah berupaya selama ini. Kami minta agar ada perhatian, karena di sekolah kami ada tower tapi belum bisa digunakan untuk akses internet. Kami juga sudah ajukan ke dinas yang menangani jaringan internet, tapi sampai sekarang belum ada jawaban. Tahun ini kami kembali ANBK mandiri, pinjam ruangan sekolah tetangga,” jelasnya.
Melihat kendala yang terus berulang setiap tahun, Gena menyampaikan tiga harapan utama kepada pemerintah yaitu pemerintah diharapkan meningkatkan akses dan kualitas jaringan internet di sekolah, terutama di daerah terpencil atau yang belum terjangkau layanan.
Baca juga: Tower BTS Tak Berfungsi, Siswa SDN Mole Ende Numpang Ujian ANBK di Sekolah Tetangga
Kedua dukungan financial untuk meningkatkan fasilitas teknologi dan internet di sekolah. Ketiga pemerintah diharapkan menyediakan pelatihan bagi guru dan teknisi sekolah dalam mengelola serta mengatasi kendala teknis saat pelaksanaan ANBK.
“Saya berharap, ke depan anak-anak kami bisa ikut ANBK di sekolah sendiri tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah. Ini penting agar mereka bisa belajar dan berkompetisi secara setara dengan sekolah-sekolah lain,” tutupnya.
Ketua Komite SDN Molekelisamba, Ustad Hasan, menuturkan, kondisi ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Ia menyayangkan keberadaan tower BTS yang seolah tak memberi dampak apa-apa.
“Jarak tower dengan sekolah ini kurang lebih 50 meter di belakang sekolah, tapi tidak berfungsi dengan baik. Kadang sinyalnya baik, kadang hilang total. Tower itu sepertinya hanya untuk penghias saja. Kita juga bingung, mau mengadu ke mana lagi,” ujar Ustad Hasan.
Hasan menambahkan, pihak sekolah dan orang tua murid sudah berulangkali menyampaikan keluhan ini kepada pihak terkait, namun belum ada respons berarti dari pemerintah.
Baca juga: EDITOR: Mencari Sinyal Saat ANBK
Upaya komunikasi bahkan telah dilakukan hingga ke pihak Telkomsel, dengan harapan dibangunnya tower baru yang benar-benar mendukung kebutuhan pendidikan di wilayah tersebut.
Tidak hanya dari sisi teknis ujian, kondisi ini juga menambah beban ekonomi bagi para orang tua siswa. Untuk mengikuti ANBK di sekolah lain, anak-anak harus berangkat pagi, membawa bekal, atau diberi uang jajan yang jumlahnya jauh lebih besar dari biasanya.
“Jajan mereka kurang lebih Rp10 ribu per hari, padahal biasanya hanya Rp1.000 sampai Rp2.000. Kita ini hidup di desa dan kebanyakan hanya petani, Rp10 ribu itu sudah termasuk besar,” ujar Hasan.
Ustad Hasan dan para orang tua siswa berharap agar pemerintah daerah maupun penyedia layanan komunikasi lebih memperhatikan kondisi ini. Keberadaan jaringan internet yang stabil sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, khususnya saat pelaksanaan ujian berbasis komputer.

“Kami hanya ingin anak-anak bisa ujian di sekolahnya sendiri, seperti siswa di sekolah-sekolah lain. Jangan setiap tahun harus pindah tempat karena masalah sinyal,” harapnya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ende, Magy Sigasare mengatakan, persoalan jaringan di daerah terpencil dan blank spot harus segera ditangani secara serius oleh pemerintah.
“Blank spot di daerah-daerah terpencil dan terluar harus menjadi perhatian serius. Ini bukan sekadar soal koneksi, tetapi menyangkut akses terhadap pendidikan, informasi, dan pembangunan. Salah satu solusi jangka panjang adalah pembangunan tower baru di wilayah-wilayah yang belum terjangkau sinyal,” tegas Magy yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Ende ini. (bet)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Ende Terkini
Simulasi ANBK di Hutan
Tower BTS
POS-KUPANG.COM
SDN Molekelisamba
Desa Mole
Kecamatan Ndori
Jelang PON 2028, PSSI NTT Dorong Gelora Samador dan Stadion Marilonga Jadi Stadion Standar Nasional |
![]() |
---|
Penyerapan Anggaran Desa di Ende Rendah, DPRD Sebut Ini Pengaruhi Ekonomi Masyarakat |
![]() |
---|
Banyak Dokumen Belum Tuntas, Penyerapan Anggaran Desa di Ende Baru 24 Persen |
![]() |
---|
Orang Tua Murid SDN Molekelisamba di Ende: Tower BTS Seperti Hanya Penghias |
![]() |
---|
Tower BTS Tak Berfungsi, Siswa SDN Mole Ende Numpang Ujian ANBK di Sekolah Tetangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.