Undana Persiapkan Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif di FKKH

Undana tengah mempersiapkan pendirian Program Studi (Prodi) Anestesiologi dan Terapi Intensif di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan

Penulis: Ray Rebon | Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
VISITASI LAPANGAN - Pose bersama, Wakil Rektor I Undana, Dekan FKKH, Ketua Perdatin NTT, para narasumber dan peserta dalam kegiatan visitasi lapangan dan pelatihan calon dosen pendidik klinis di RSUP dr. Ben Mboi Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Nusa Cendana (Undana) tengah mempersiapkan pendirian Program Studi (Prodi) Anestesiologi dan Terapi Intensif di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH). 

Persiapan ini ditandai dengan kegiatan visitasi lapangan dan pelatihan calon dosen pendidik klinis di RSUP dr Ben Mboi Kupang, Selasa 23 September 2025 .

Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pemateri dari Universitas Udayana (Unud), yakni Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, Sp.PD KGer, FINASIM, Dr. dr. I Gusti Agung Gede Utara Hartawan, Sp AN-TI, MARS, SH, serta Dr. dr. I Wayan Juli Sumadi, Sp.P.A, Subsp.M.S.

Wakil Rektor I Undana, Prof. Dr. drh. Annytha I.R. Detha dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa wacana pembentukan prodi ini telah digulirkan sejak tiga tahun lalu. Menurutnya, dengan dukungan Kementerian Kesehatan, proses pendirian dapat berjalan lebih cepat tanpa harus menunggu hingga lima sampai enam tahun ke depan.

"Kita sudah diberikan tangga awal untuk mendirikan prodi ini. Dalam dua tahun ke depan, kami optimis semua kebutuhan dan persyaratan dapat terpenuhi," ujar Annytha.

Menurutnya visitasi ini dilakukan bersama tim Fakultas Kedokteran Unud untuk menilai kesiapan akademik, kurikulum, serta fasilitas pendidikan. Selain itu,  dilaksanakan pula pelatihan Training of Trainers (ToT) bagi calon dosen klinis yang akan mengajar di prodi tersebut.

Kesempatan yang sama, Dekan FKKH Undana, Dr. dr. Christina Olly Lada, menyebutkan terdapat 15 calon dosen yang tengah dipersiapkan. 

Kata dr. Christina mereka merupakan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) NTT yang berprofesi sebagai akademisi maupun praktisi.

"Tujuan pelatihan ini agar dosen siap, sehingga nantinya mahasiswa pun dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan," jelas dr. Christina.

Christina menambahkan, kerja sama dengan Unud mengacu pada konsep Academic Health System (AHS), di mana fakultas kedokteran yang sudah mapan membina fakultas lain bersama rumah sakit jejaring.

Dengan adanya prodi ini, ia berharap dapat menjawab kebutuhan tenaga dokter spesialis anestesi di NTT serta memperkuat kerja sama lintas lembaga, mulai dari universitas, rumah sakit, pemerintah, hingga organisasi profesi.

"Program ini dapat menjadi batu loncatan bagi pendirian prodi spesialis lainnya," pungkasnya.

Direktur Utama RSUP dr. Ben Mboi, dr. Annas Ahmad, menyambut baik langkah Undana ini.  Menurutnya, kebutuhan dokter spesialis di NTT masih terbatas dan belum merata, sehingga pembukaan prodi ini sangat penting.

"Kami berkewajiban memberikan sumbangsih dalam mencetak dokter spesialis, dan RSUP dr. Ben Mboi akan menjadi salah satu rumah sakit tempat praktik calon dokter spesialis ini," kata Annas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved