NTT Terkini

PLN Pulihkan 4.815 Pelanggan Listrik Pasca Banjir Bandang Nagekeo

Peristiwa banjir bandang tidak hanya merusak infrastruktur kelistrikan, tetapi juga merenggut nyawa, dengan korban tewas yang telah ditemukan

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Petugas PLN berusaha memperbaiki jaringan terdampak banjir bandang di Kabupaten Nagekeo di titik terdampak 

POS-KUPANG.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur berhasil memulihkan 90 persen layanan listrik bagi masyarakat terdampak banjir bandang di Kabupaten Nagekeo dalam waktu kurang dari 72 jam.

Bencana alam yang menerjang 20 desa di tiga kecamatan - Mauponggo, Boawae, dan Nangaroro - ini telah menyebabkan ribuan keluarga kehilangan akses listrik.

Peristiwa banjir bandang tidak hanya merusak infrastruktur kelistrikan, tetapi juga merenggut nyawa, dengan korban tewas yang telah ditemukan sebanyak 5 orang dan 3 orang masih dalam pencarian.

Berdasarkan data terbaru per 11 September 2025 pukul 05.15 WITA, pencapaian pemulihan PLN menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan: sebanyak 4.815 pelanggan dari total 5.326 pelanggan terdampak (90 persen) telah kembali menikmati aliran listrik; 49 unit beban dari 54 unit (90 persen) sudah beroperasi normal; dan 74 instalasi dari 82 instalasi (90 persen) telah berfungsi dengan baik.

"Kami memahami betapa pentingnya listrik bagi kehidupan sehari-hari, terutama saat kondisi darurat seperti ini. Tim kami bekerja siang malam untuk memulihkan aliran listrik, meski menghadapi berbagai hambatan di lapangan," ungkap F. Eko Sulistyono, General Manager PLN UIW NTT.

PLN menerjunkan lebih dari 50 personel tanggap darurat kelistrikan ke lapangan. Tim ini bekerja keras mengatasi tantangan medan yang sulit, dengan akses jalan tertutup material longsor dan jembatan rusak akibat banjir.

Baca juga: PLN Dorong Pertanian Modern di Poco Leok Lewat Program Electrifying Agriculture

Meski demikian, semangat pengabdian petugas PLN tidak surut dalam menjangkau setiap titik gangguan di kecamatan Mauponggo, Wolokisa, Malasawu, Dhawe, Majamere, dan Ua.

Untuk 10 persen sisanya yang belum tuntas, hal ini disebabkan oleh kondisi medan yang sangat ekstrem di beberapa titik lokasi.

Akses ke lokasi tersebut masih terhalang longsoran material yang sangat tebal, jalan terputus total, serta kondisi geografis yang sangat berbahaya bagi keselamatan petugas.

Tim PLN terus melakukan koordinasi dengan BPBD dan TNI untuk membuka akses jalan terlebih dahulu sebelum dapat melakukan perbaikan infrastruktur kelistrikan.

Dwi Prasetya Utomo, Manager PLN ULP Bajawa yang memimpin operasi lapangan, mengatakan, akses menuju lokasi yang sulit menjadi tantangan tersendiri bagi tim yang sudah bersiaga sejak hari pertama bencana.

"Tim kami sudah bersiaga sejak hari pertama bencana terjadi. Meski akses menuju lokasi sangat sulit karena jalan tertimbun material dan jembatan rusak, kami terus berupaya mencapai setiap titik yang mengalami gangguan," ujarnya.

Dwi menambahkan, pihaknya menunggu akses jalan dibuka terlebih dahulu oleh petugas BPBD dan TNI

"Untuk wilayah yang 10 persen belum tuntas, kami harus menunggu akses jalan dibuka terlebih dahulu oleh petugas BPBD dan TNI. Keselamatan petugas adalah prioritas utama kami, namun begitu akses aman terbuka, kami akan langsung melakukan perbaikan," tambah Dwi Prasetya Utomo.

Upaya pemulihan listrik dilakukan bersama berbagai pihak termasuk BPBD, TNI, Polri, dan pemerintah daerah. Sinergi ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan medan yang berat dan kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved