Banjir Bandang di Mauponggo

Warga Pikul Peti Jenazah Kosong Lewati Kali Lowo Koke di Mauponggo Pasca Banjir Bandang

Pasca bencana banjir bandang dahsyat yang melanda Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, sejumlah warga memikul peti jenazah

|
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO 
PETI JENAZAH - Sejumlah warga menggotong peti jenazah melewati kali Lowo Koke di Kecamatan Mauponggo yang saat ini sedang dikerjakan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MBAY – Pasca bencana banjir bandang dahsyat yang melanda Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, sejumlah warga terpaksa memikul peti jenazah kosong melintasi Kali Lowo Koke, Kamis (11/9/2025) siang. 

Hal ini terpaksa dilakukan karena hingga saat ini Kali Lowo Koke masih dalam proses pengerjaan dan belum bisa dilewati kendaraan akibat jembatan penghubung yang roboh.

Peti jenazah yang dipikul tersebut untuk balita berusia 14 bulan yang baru ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WITA. 

Penemuan ini menambah jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi lima orang.

Baca juga: LIPSUS: Banjir Bandang Seret Sembilan Warga, 3 Orang Tewas dan  6 Hilang 

Dua unit alat berat dikerahkan untuk membersihkan material bebatuan besar yang merobohkan jembatan di wilayah tersebut. 

Proses perbaikan infrastruktur masih berlangsung sehingga akses kendaraan belum memungkinkan.

Wilhelmus, seorang warga Desa Lajawajo, Kecamatan Mauponggo yang rumahnya berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Desa Sawu, mengaku saat kejadian banjir bandang ia mendengar suara dentuman besar yang sangat keras.

“Kami di atas, jauh dari kampung ini saja, kami dengar bunyinya besar sekali,” ujar Wilhelmus. 

Ia juga menyebutkan, di Desa Lajawajo sendiri jembatan mengalami kerusakan akibat banjir.

PIKUL PETI DI MAUPONGGO 9
PETI JENAZAH - Sejumlah warga menggotong peti jenazah melewati kali Lowo Koke di Kecamatan Mauponggo yang saat ini sedang dikerjakan.

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban banjir bandang yang hilang. 

Operasi pencarian yang sudah memasuki hari ketiga ini menggunakan tiga unit ekskavator untuk menggali timbunan material dan drone thermal untuk pencarian lewat udara. 

Kepala Kantor SAR Maumere, Fathur Rahman, yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menyatakan optimisme akan keberhasilan pencarian korban yang tersisa.

“Korban yang baru ditemukan merupakan salah satu dari empat orang yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah banjir bandang terjadi. Kami masih melanjutkan pencarian terhadap tiga korban lainnya dan optimis hasil positif akan tercapai berkat kerja sama tim dan sinergi di lapangan,” terang Fathur. (bet)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved