Breaking News

NTT Terkini 

Komandan Kodaeral VII Minta Dukungan Pemerintah di NTT untuk Jaga Maritim 

Adapun Laksma TNI Irwan S.P Siagian sebelumnya menjabat sebagai Komandan Lantamal VII Kupang. Kini ia berpindah tugas ke Pulau Kalimantan. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
PISAH SAMBUT - Gubernur NTT Melki Laka Lena saat bersalaman dengan Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) VII Laksda TNI Joni Sudianto dalam acara pisah sambut dengan Laksma TNI Irwan S.P Siagian, Senin (1/9/2025) malam. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) VII Laksda TNI Joni Sudianto meminta dukungan dari Pemerintah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjaga maritim. 

Sebagai informasi, Kodaeral VII sebelumnya berstatus Lantamal VII Kupang. Sejak awal Agustus 2025, terjadi perubahan nomenklatur.

Selain NTT, Kodaeral VII juga memiliki wilayah kerja hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). 

"Kami berharap berdinas disini mendapat support dari bapak ibu sekalian dalam hal tugas kami bisa berjalan dengan vaik," katanya, Senin (1/9/2025) malam dalam pisah sambut dengan Dankodaeral VII, Laksma TNI Irwan S.P Siagian. 

Laksda TNI Joni Sudianto dalam pernyataannya, Selasa (2/9/2025), mengapresiasi kondisi di NTT yang sangat aman meski gejolak di berbagai daerah di Indonesia. Ia menyebut, NTT adalah Provinsi paling indah dan menyenangkan serta damai. 

Baca juga: Gagalkan Penyelundupan, TNI AL Atapupu Serahkan 135 Tuna Ekor Kuning ke Balai Karantina NTT

Dia berharap, agar ada dukungan dari Forkopimda di NTT dalam berbagai agenda selanjutnya. Selain Kupang, ada pangkalan AL yang tersebar di beberapa wilayah seperti Labuan Bajo, Maumere, hingga Rote Ndao. 

"Kami mohon support, bantuan dan melanjutkan tugas-tugas yang sudah dikerjakan," kata Joni Sudianto.

Adapun Laksma TNI Irwan S.P Siagian sebelumnya menjabat sebagai Komandan Lantamal VII Kupang. Kini ia berpindah tugas ke Pulau Kalimantan. 

Irwan menyampaikan, tempat ini kini berubah menjadi Komando Daerah Angkatan Laut VII dari sebelumnya Pangkalan Laut VII Kupang. 

Ia bersyukur karena bisa mengabdi di Kodaeral VII. Sekalipun tidak lama menjalani tugas, Irwan mengaku ada hal yang bisa menjadi pengalamannya. 

"Kami sangat terharu acara malam ini, Forkopimda hadir. Kami mohon pamit, kepada Pemerintah Daerah. Banyak terima kasih," katanya. 

Baca juga: Gagalkan Ribuan Hewan Dilindungi Gagal ke Pulau Jawa, TNI AL Labuan Bajo Tuai Pujian

Ia mengaku, masih banyak hal yang ingin dikerjakan. Namun, catatan dan pekerjaan yang ada pasti dilanjutkan oleh Komandan Kodaeral VII. Irwan Siagian mengapresiasi kolaborasi yang selama ini dilakukan dengan baik. 

Irwan Siagian mengaku akan melanjutkan penugasan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Ia meminta doa dan dukungan agar bisa bekerja lebih maksimal di tempat tugas yang baru. 

"Kami mohon pamit. Manakala kami ada salah, kami mohon maaf," ucapnya. 

Gubernur NTT Melki Laka Lena mengatakan, NTT sebagai Provinsi kepulauan merupakan etalase maritim Indonesia yang unik dan 
strategis. 

Wilayah NTT juga penting secara geopolitik dan geo ekonomi, karena berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia, serta menjadi perlintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) IIl dan III.

"Dalam konteks inilah, TNI AL berperan sentral, jauh melampaui tugas pertahanan konvensional," katanya. 

Peran TNI AL di NTT bersifat multidimensi, mencakup penegakan kedaulatan, pengamanan maritim, respons bencana, hingga pemberdayaan masyarakat, dan menjadikan TNI AL sebagai salah satu pilar utama stabilitas dan pembangunan di beranda selatan Nusantara.

Kehadiran Kodaeral VII di Kupang, kata Melki, beserta jajaran Lanal dan Posal yang tersebar di pulau-pulau strategis, merupakan manifestasi fisik dari komitmen negara untuk melindungi setiap jengkal wilayahnya. 

"Patroli yang dilakukan di setiap jengkal laut NTT bukan sekadar unjuk kekuatan, melainkan sebuah pesan tegas bahwa perairan yurisdiksi Indonesia terjaga ketat," ujarnya. 

Menurut Melki, fungsi deterensi atau pencegahan ini sangat krusial mengingat adanya potensi sengketa batas laut dan pelanggaran wilayah oleh aktor negara maupun non-negara. 

Selain itu, pengamanan ALKI sebagai jalur pelayaran internasional yang vital bagi perdagangan global adalah tanggung jawab besar. 

TNI AL memastikan bahwa setiap jalur di NTT ini aman dari ancaman perompakan, terorisme maritim, maupun aktivitas illegal lainnya, sehingga menjamin stabilitas ekonomi tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia. 

"TNI AL berada di garda terdepan yang memastikan keutuhan dan kedaulatan NKRI tetap tegak di wilayah perbatasan yang dinamis ini," katanya. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved