Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 21 November 2025, "Yesus dan Para Penguasa"

Sikap ini Yesus tempuh karena dengan alasan sangat spiritual untuk persembahan kudus dan kurban suci kepada Allah  telah terjadi manipulasi

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
Jumat, 21 November 2025
PW Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
YESUS & PARA PENGUASA: ANTARA MEMIKAT HATI RAKYAT ATAU MENYENANGKAN DIRI DAN KLONI-KLONI LALU MENUAI KEBENCIAN
(1Mak 4:36-36.52-59; Mzm Tanggapan 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd;Luk 19:45-48)

"Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!" (Luk 19:46).

Fakta yang menbuat hati Yesus ganas adalah ketika Ia tiba di Yerusalem dan Bait Allah didapati menjadi tempat bisnis. Bait Allah telah tercemar kesuciannya karena dijadikan sebagai panggung ekonomi para penguasa dan arena mengumpul laba haram besar-besaran.

Hati Yesus bagai disambar petir, meledak dan dalam setika para pedagang yang mengambil laba haram dari rakyat kecil tidak hanya diusir tetapi dibubarkan.

Sikap ini Yesus tempuh karena dengan alasan sangat spiritual untuk persembahan kudus dan kurban suci kepada Allah  telah terjadi manipulasi harga hewan jadi mahal dan nilai tukar uang persembahan pun tinggi.

Inilah trik-trik busuk para pedagang yang mendapat restu dari para penguasa untuk mendapatkan keuntungan bisnis sebesar-besarnya.

Maka munculah perlawanan dari para elite rohani Yahudi: para imam dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel yang marasa sangat dirugikan secara ekonomis karena bisnis mereka dibekukkan oleh Yesus dan mereka sepakat untuk membinasakan Dia. 

Upaya dan intensi Yesus itu murni walau tampak tegas dan agak kasar demi pemurnian fungsi Rumah Allah. Hanya dalam dan melalui Bait Allah saja Allah berjumpa dengan anak-anak-Nya.

Mereka dapat berdoa dan memuliakan Allah Sang Pencipta dengan hati yang pantas dan membawa persembahan diri. Cara bertindak Yesus seperti inilah yang membuat rakyat benyak semakin terpikat pada-Nya dan selalu ingin mendengarkan-Nya.

Bangsa Israel yang setia dan beriman murni memandang Bait Allah sebagai tempat suci untuk berdoa, memuliakan Allah dan membawa kurban persembahan kepada-Nya.

Maka dibawa pimpinan Yudas Makabe bersama saudara-saudara-Nya  mereka ke Yerusalem untuk mentahirkan Bait Allah setelah dicemarkan dan dihancurkan oleh musuh-musuh mereka. 

Pentahiran Baik Allah berlangsung seperti ini: lamanya perayaan delapan hari, mempersembahkan kurban bakaran di atas mesbah baru yang mereka dirikan, mesbah ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Bait Allah dihiasi karangan keemasan. 

Perayaan pentahiran itu terlaksana karena iman mereka kepada Allah sebagai penjamin hidup dan segala peristiwa yang terjadi. Kesuksesan apa pun yang diraih diimani sebagai pertolongan dan campur tangan Allah sendiri. Ada sukacita besar yang luar biasa meliputi mereka, sebab hinaan para musuh telah terhapus. 

Iman mereka akan Allah tetap teguh dan perayaan sukacita besar itu disepakati Yudas Makabe bersama saudara-saudaranya untuk dirayakan setiap tahun. Pemazmur bermadah dengan lantang kepada Allah, "Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan mengokohkan Kerajaan." (1Taw 29:12bcd).

Iman yang mengagumkan tampak dalam diri Santa Perawan Maria. Ia layak dan dipilih Allah sendiri mengandung Yesus Putra Tunggal-Nya.

Kesuksesan besar iman Maria tak terpisahkan dari iman orang tuanya Santo Yoakim dan Santa Anna yang sudah mempersembahkan Maria sejak usia tiga tahun kepada Allah di Bait Allah. Allah berkenan menerima persembahan diri Santa Perawan Maria yang kita peringati hari ini. Oleh doa-doa sucinya, kita meneladaninya dengan upaya keras untuk tetap setia mengabdi Tuhan dalam hidup ini.

Pemimpin beriman murni selalu setia mengabdi Allah dalam diri seaamanya. Jabatan hanyalah titipan dari Allah untuk kemudian hari dipertanggungjawabkan kembali kepada Sang Empunya.

Ia konsen meningkatkan keaejahteraan hidup dan kedamaian hati rakyatnya. Rakyat terpikat padanya. Pemimpin yang tidak lurus hati menimbulkan konflik, memanfaatkan rakyat untuk kesenangan sendiri dan orang-orang di seputarnya dan sudah pasti menuai kebencian dan doa kutuk. 

Bunda Maria doakanlah kami selalu.

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Jumat/Pekan Biasa XXXIII/C/I, 211125)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved